Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan inspeksi ke objek wisata pantai Pangandaran dan sejumlah tempat lainnya, Kamis (11/6/3020). Kunjungan ini berkaitan dengan persiapan penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal sektor pariwisata di Kabupaten Pangandaran.
Secara umum Ridwan Kamil mengapresiasi penerapan new normal di objek wisata Pangandaran. "Jika rating 1 sampai 10, maka Pangandaran nilainya 8," kata Ridwan Kamil di sela kunjungannya.
Dia menjelaskan Pangandaran sudah diperbolehkan menerapkan new normal dengan prosentase 90 persen. "Yang sisa 10 persennya pendidikan," kata pria yang akrab disapa Kang Emil.
Dia menjelaskan ada satu kelebihan Pangandaran adalah adanya kedisiplinan masyarakat dan ketegasan aturan dari Pemda. Dia juga menyebut kebijakan yang mewajibkan wisatawan menunjukkan hasil tes rapid non reaktif, merupakan kebijakan paling ketat se-Indonesia.
"Tapi kalau tidak ada, di pusat Tourism Information Centre ada pengetesan rapid harganya Rp 200 ribu, itu relatif murah dibandingkan dengan daerah lainnya, kalo enggak ada mohon maaf balik kanan," ungkap Kang Emil.
Dia juga mengapresiasi kebijakan wisatawan yang bukan dari Jawa Barat untuk sementara belum diperbolehkan berwisata ke Pangandaran.
Saat memeriksa hotel, Kang Emil mengatakan prosedurnya sudah baik. Ada seorang petugas yang menjadi manager COVID-19. "Tadi saya lihat ada, maka dia lah yang bertanggungjawab untuk memastikan keselamatan dipenuhi dan dipahami oleh pengunjung," katanya.
Di restoran dia juga mendapati tempat duduk yang disediakan sudah 30 persen dari kapasitas, demi menerapkan physical distancing.
"Mengambil makanan juga enggak boleh pakai tangan si pengunjung, tapi oleh pelayan. Tak boleh prasmanan, ujicoba di Jepang membuktikan, hanya dalam 15 menit di prasmanan bisa menularkan virus, mulai dari pegang centongnya, piring dan sebagainya," ucap dia.
Kang Emil hanya mengingatkan agar pengaturan jarak pengunjung juga dilakukan di bibir pantai. Sehingga potensi penumpukan wisatawan bisa dihindari. "Kawasan pantai bisa di kavling-kavling. Jadi penumpukan bisa dihindari," ujar Kang Emil.
Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku siap memperhatikan masukan dari Gubernur Jawa Barat tersebut. "Nanti kita siapkan petugas untuk mengawasi di bibir pantai. Intinya kita semua harus disiplin, supaya pariwisata bisa tetap berjalan di era new normal ini," kata Jeje.
Mengenai syarat tes rapid yang dianggap memberatkan pengunjung, Jeje berkilah pihaknya sudah memberi kompensasi dengan diskon hotel dan restoran. "Rapid di Pangandaran murah, Rp 200 ribu. Sebagai kompensasi kami berikan diskon hotel dan restoran, termasuk diskon tiket masuk," ujar Jeje.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton juga video 'RK Pamer Jawa Barat Bisa Kendalikan Covid-19':
(mso/mso)