Gunung Papandayan terpaksa ditutup pengelola dampak dari pandemi COVID-19, yang mulai mewabah sejak akhir Februari lalu. Tak hanya terhadap pengelola, dampaknya juga dirasakan para pelaku usaha di sana.
Salah satunya para pedagang makanan dan aksesori di Gunung Papandayan. Mereka kini kerap mengeluh kepada pengelola.
"Kemarin kami diskusi dengan para pedagang. Mereka tanya saya, 'Pak, kapan ini dibuka lagi'," kata pengelola wisata Gunung Papandayan Tri Kaban saat berbincang dengan detikcom, Rabu (3/6/2020).
Tri menjelaskan para pedagang kini sudah mulai kehabisan bekal hidup. Bahkan sebagian dari mereka mengaku sudah tak punya apa-apa lagi.
"Mereka bilang sudah tak punya apa-apa lagi. Semua sudah digadaikan. Cuma rumah yang belum digadaikan," ucap Tri.
Wacana new normal yang direncanakan pemerintah sedikit membawa angin segar bagi pelaku usaha di Gunung Papandayan. Namun new normal yang belum diterapkan di Garut hingga kini membuat mereka menunggu.
Tri berharap new normal segera diterapkan di Kabupaten Garut. Sebab, selain para pedagang, ada ratusan karyawan yang bekerja di sana. Mereka hingga kini masih bekerja.
Pengelola mengaku kebingungan jika situasi seperti saat ini berlangsung lama. Sebab, mereka tetap harus menggaji karyawannya.
"Kami berharap secepatnya segera dilaksanakan new normal. Kami juga siap membuka wisata tentunya dengan protokol kesehatan," tutup Tri.
(ern/ern)