Oded mengatakan, status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diturunkan dari maksimal menjadi proporsional bukan berarti kurva penyebaran COVID-19 di Kota Bandung mengalami penurunan. Pihaknya justru mengimbau warga tetap waspada dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Pasalnya, kata dia, bukan tidak mungkin kasus Corona di Kota Bandung akan kembali melonjak bila masyarakat abai. Bila itu terjadi, bukan tidak mungkin pihaknya akan kembali menerapkan PSBB maksimal agar penanganan Corona bisa terkendali.
"Bisa jadi (PSBB maksimal lagi), karena kita harus evaluasi (penanganan Corona yang dilakukan saat ini)," kata Oded di Balai Kota Bandung, Selasa (2/6/2020).
Dari informasi yang dihimpun detikcom, dari laman resmi Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov) Kota Bandung, Selasa (2/6/2020) Pukul 09.30 WIB, kasus positif COVID-19 di Kota Bandung berjumlah 304 orang. 142 masih dirawat, 124 di antaranya sembuh, sementara 38 meninggal.
Meski tren peningkatan kasus positif relatif landai dan angka kesembuhan pasien terus meningkat, Oded meminta warga untuk tetap disiplin melakukan protokol kesehatan.
"Makannya tadi, ketika ada pergeseran dari PSBB penuh ke proposal, apabila evaluasi kurvanya naik lagi itu harus evaluasi lagi," ungkapnya.
Karena sudah tidak ada check point, Oded meminta Tim Gugus Tugas COVID-19 Kota Bandung agar melakukan pengetatan di tingkat kewilayahan.
"Urusan warga dari luar Bandung ke Bandung, tetap ada pengetatan, setelah check point tidak ada kita lebih hati-hati di kewilayahan masing-masing," ujarnya.
"Namanya petugas check point, bukan berhenti tapi tugasnya dialihkan ke kewilayahan," pungkasnya.
(wip/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini