Sejumlah pedagang di pasar tradisional Kota Bandung menjalani swab test. Hasilnya, mereka negatif Corona atau COVID-19.
Sebelumnya, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat Kota Bandung bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan rapid test kepada pedagang untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19. Berdasarkan rapid test itu terdapat beberapa pedagang yang reaktif. Lalu mereka melaksanakan tes swab.
"Yang reaktif sudah ditindak dengan swab. Hasilnya negatif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Rita Verita melalui pesan singkat kepada detikcom, Jumat (29/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rita tidak mengungkapkan berapa jumlah pedagang yang menjalani swab test. Sekadar diketahui, dari 20 pasar yang ditargetkan, tercatat baru 11 pasar yang sudah melaksanakan rapid test. Lokasinya di Pasar Sederhana, Kiaracondong, Cihapit atau Cikaso, Pamoyanan, Cijerah, Kosambi, Ciwastra, Andir, Ujungberung, Jatayu, dan Sadangserang .
"Kurang lebih mulai dari April lalu kita rencanakan di 20 pasar. Kita berinisiatif melakukan pengajuan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) yang disesuaikan dengan kapasitas Dinkes," kata Humas PD Pasar Bermartabat Iqbal Nurhakim saat dihubungi detikcom.
Menurut Iqbal, pedagang yang mendapatkan kesempatan jalani rapid test ditentukan oleh pihak Dinkes, dalam hal ini puskesmas wilayah sebagai pelaksana. "Kepala pasar merekomendasikan sejumlah orang yang dilihat dari usia tua untuk melakukan rapid test dan dari Dinkes melakukan pengetesan," ujar Iqbal.
Jumlah pedagang yang dites, kata dia, disesuaikan dengan kemampuan Dinkes yaitu 20 orang di tiap pasarnya. "Alhamdulillah sampai hari ini masih berjalan yang di pasar, kita tetap mengikuti prosedur dari Dinkes," tuturnya.
Selain rapid test, upaya lain yang dilakukan PD Pasar Bermartabat untuk menekan penambahan kasus Corona penularan di area pasar yaitu rutin melakukan sosialisasi protokol kesehatan. "Selanjutnya kita juga melakukan upaya pencegahan. Sosialisasi rutin kepada pedagang, dan menyerukan petugas unit pedagang dan pembeli agar memakai masker," ucap Iqbal.
Selain itu, setiap pasar menyediakan tempat cuci tangan agar pedagang dan pembeli dapat menjaga kebersihan diri. "Kami juga masih memberlakukan belanja lewat hotline (via telepon) yang nanti diantar ke rumah-rumah. Jadi tidak penuh ramai dengan lalu-lalang orang dari berbagai daerah. Orang belanja ke pasar tradisional juga banyaknya warga sekitar, yang sudah langganan di sana jadi relatif terkontrol situasinya," tutur Iqbal.