Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna memimpin langsung penyemprotan dan pengecekan kondisi pasar pasca ditutup imbas dua pedagang Pasar Antri positif terpapar COVID-19.
Menurut Ajay, penyemprotan dan penutupan pasar menjadi upaya yang akan rutin dilaksanakan untuk menekan penyebaran virus. Sambil terus melakukan pendataan kontak erat terhadap kedua pasien positif tersebut.
"Saat ini kami masih terus lakukan upaya pencegahan penyebaran. Yang pertama tentu mengevakuasi pasien positif langsung ke rumah sakit. Lalu penutupan pasar diikuti dengan penyemprotan disinfektan ke Pasar Antri dan pasar tradisional lainnya," kata Ajay saat ditemui di sela pemantauan pasar, Selasa (26/5/2020).
Saat ini pihaknya masih mendata jumlah pedagang yang akan melaksanakan swab test dan rapid test. Pihaknya juga meminta agar masyarakat yang berkunjung ke pasar selama seminggu belakangan untuk melapor ke Dinkes Cimahi.
"Kami masih lakukan pendataan jumlah pasti pedagang yang akan dites, tesnya nanti bertahap. Masyarakat yang ke Pasar Antri seminggu belakangan juga wajib lapor dan mengisolasi diri," katanya.
Selain itu, Ajay juga mengantisipasi perpindahan keramaian masyarakat ke pasar tradisional Cimahi lainnya setelah Pasar Antri ditutup untuk 14 hari ke depan.
"Sekarang yang perlu diantisipasi itu kerumunan masyarakat di pasar lain, seperti Pasar Atas dan Pasar Cimindi. Karena kebutuhan masyarakat kan terus berjalan, nanti kita pikirkan penerapan protokol kesehatannya, seperti pembatasan pengunjung dan jam operasional," terangnya.
Ajay menyebut dua pedagang Pasar Antri yang positif merupakan konsekuensi dari ketidakdisiplinan masyarakat dalam menghadapi pendemi COVID-19.
"Setelah kami dapat kabar kerumunan Pasar Antri bahkan viral, kami lakukan antisipasi dengan swab test dan terbukti ada yang positif. Sangat disayangkan karena sebelumnya masyarakat tidak disiplin, karena kami coba tegas pun tidak terlalu dipatuhi masyarakat. Pedagang juga memilih kucing-kucingan dengan petugas," ujarnya.
(mso/mso)