Volume sampah pada Idul Fitri tahun ini di Kota Bandung menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya. Penurunan hampir 40 persen.
"Pantauan, alhamdulillah, pada Lebaran tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Ada pengurangan sampah yang jauh, tetapi memang tidak signifikan ketika dibandingkan dengan normal bisa. Hanya 39,5 persen penurunan dari tahun sebelumnya," kata Dirut PD Kebersihan Gungun Saptari melalui Humas PD Kebersihan Asep Koswara via sambungan telepon, Selasa (26/5/2020).
Asep menyebut, tahun sebelumnya tumpukan sampah terpusat di beberapa titik keramaian, seperti Alun-alun Bandung dan pusat perbelanjaan. Tapi saat ini merata di beberapa kecamatan karena aktivitas masyarakat tersebar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun sekarang, karena kan yang dulu terpusat di satu titik sekarang menyebar ke beberapa titik. Memang jumlah sampah jadi banyak, biasanya satu titik di satu jalan, sekarang bertambah jadi enam titik, seperti merata," ungkapnya.
Asep menuturkan baik tonase maupun ritase mobil pengangkut sampah di malam takbir Idul Fitri berbeda jauh.
"Perbandingan malam takbir 2019 dan 2020, malam takbir 2019 sebanyak 206 ton per hari dan 42 rit per hari. Sedangkan malam takbir 2020 sebanyak 140 ton per hari dan 26 rit per hari. Perbandingan malam takbir 2019 dan 2020 tonase turun 31,9 persen dan ritase turun 38,1 persen," tuturnya.
Begitupun sepanjang Ramadhan, tonase dan ritase sampah di Kota Bandung juga menurun, tapi tidak sebanyak seperti pada malam takbir.
"Perbandingan Ramadhan 2019 dan 2020. Tahun 2019 sebanyak 1.366 ton per hari dan 273 rit per hari, sedangkan pada 2020 sebanyak 1.309 ton per hari dan 259 rit per hari. Perbandingan 2019 dan 2020 tonase turun 4,2 persen dan ritase turun 5,5 persen," jelasnya
"Tahun ini volume sampah terkendali dengan baik dan petugas juga hanya di titik tertentu pengerjaan agak ekstra," pungkasnya.
(wip/mud)