Sejadah yang sebelumnya tersimpan rapi di dalam lemari ruangan tersebut, tergelar rapi dan diduduki oleh Oded bersama anak dan menantunya di syaf pria dan istri Wali Kota Bandung Siti Muntamah Oded di syaf wanita.
Memasuki waktu duha, atau ketika matahari mulai naik sepenggalahan, Thyazen Abdo Alhakimi, salah seorang menantu Oded, mulai mengambil tempat untuk menjadi imam salat Idul Fitri (Id). Ia membacakan surat Al-A'la di rakaat pertama, dan surat Adh-Dhuha di rakaat kedua.
Selanjutnya, ia pun menjadi khatib dengan menyampaikan hadis tentang nasihat malaikat Jibril yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Ia menjelaskan bahwa Jibril memberikan tiga nasihat kepada Nabi Muhammad.
"Hiduplah sesukamu, tapi ingat nanti kamu akan mati. Cintailah sesuatu, tetapi ingat suatu saat akan berpisah. Berbuatlah apa yang engkau inginkan, suatu hari engkau akan dapat balasannya," tutur Thyazen yang juga seorang hafiz Quran ini, Minggu (24/5/2020).
Seusai khutbah, anak dan menantu Oded melakukan sungkem untuk saling bermaaf-maafan. Oded dan istri, Siti tak kuasa menahan air mata saat satu persatu anak-anak, menantunya menciumi tangan dan memeluk mereka.
Suasana Hari Raya Idul Fitri tahun ini memang berbeda bagi keduanya. Tak semua putri mereka hadir di Pendopo untuk merayakan Lebaran bersama. Putri sulung mereka yang berdomisili di Indramayu tak ikut mudik untuk bertemu dengan orang tuanya.
Hal yang sama juga mungkin dirasakan oleh sebagian warga Kota Bandung. Pandemi COVID-19 telah membawa perubahan pada berbagai sisi kehidupan. Wali Kota Bandung Oded M Danial ikut merasakan hal yang sama.
"Walaupun suasana Idul Fitri yang berbeda dari biasanya, tapi saya berharap mudahan tidak mengurangi keberkahan kita," kata Oded.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita di penghujung Ramadhan ini melakukan perpisahan dengan 'syahrummubarak' ini dengan mengambil hikmah dari semasa Ramadhan," tambahnya.
Momentum Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini juga dimanfaatkan Oded untuk memperkuat ukhuwah keluarga. Ramadhan biasanya menjadi bulan terpadat Oded karena memiliki agenda yang banyak bersama masyarakat. Namun sekarang ia justru lebih banyak di rumah karena keadaan yang tidak memungkinkan. Ia bersama istri pun bisa memanfaatkan waktu untuk berkumpul dengan anak-anak.
"Ini adalah momentum kesempatan Mang Oded untuk membangun ukhuwah di keluarga, antara Mang Oded dengan Umi karena lebih sering berada di rumah. Yang paling terasa adalah bagaimana membangun kedekatan antara Mang Oded sebagai ayah, sebagai suami, sebagai kakek," ungkapnya.
Sebagai kepala daerah, ia juga kerap memanjatkan doa untuk Kota Bandung selama bulan Ramadan. Ia percaya bahwa Ramadan adalah bulan di mana doa-doa akan dikabulkan.
"Mang Oded meminta keberkahan karena Ramadan adalah bulan penuh berkah. Mang Oded juga meminta naungan rahmat karena Ramadan adalah bulan penuh rahmat, serta memperbanyak istighfar atau memohon ampunan," ujarnya.
(wip/mso)