Sutrisno mengaku selama belasan tahun menjadi sopir elf, baru kali ini baru kali ini merasakan kesulitan penumpang, terlebih ketika menjelang hari raya Idul Fitri.
"Saya sudah 7 hari terpaksa menginap di terminal, karena sejak Sabtu kemarin sampai saat ini saya tidak mendapatkan penumpang," katanya saat ditemui di Terminal Pasirhayam, Minggu (24/5/2020).
Setiap harinya, dia tidur di mobil, terkadang juga dia menginap di mushola. Baju yang ia kenakan kadang untuk dua atau tiga hari, lantaran tidak tahu kondisi akan parah sedangkan stok pakaian yang dibawa tak banyak.
Ia juga merasa bingung karena hutang ke warung nasi selama 7 hari di terminal belum juga terbayar. Bahkan kini hutangnya sudah mencapai ratusan ribu rupiah.
"Saya hutang ke warteg sudah Rp400.000 bekas makan selama disini, istri saya juga sudah nelpon karena di rumah belum fitrah, biasanya 2 hari sebelum Lebaran saya sudah di rumah," ungkapnya.
Senada,juga dilontarkan Duyeh sopir Cianjurp-Ciburang, mengaku setelah tiga 3 hari mangkal di terminal, dia hanya mendapatkan 4 penumpang.
"1 penumpang itu Rp80.000 kalau kali 4, hanya Rp320.000, sedangkan setoran mobil ke bos Rp400 ribu per hari, belum lagi solar Rp200 ribu per hari," tuturnya.
Dia mengungkapkan pendapatan tahun sebelumnya, para sopir bisa mendapatkan penghasilan Rp1,5 juta per hari.
Kepala Terminal Pasir Hayam Cianjur, Bambang Dalimunte mengatakan, banyak sekali penumpang yang mengeluh kepadanya karena para sopir bingung tidak ada penumpang.
"Saya juga bingung harus gimana, karena selama PSBB ini penumpang yang menuju Cianjur Selatan sama sekali tidak ada, sekalipun ada mereka biasanya menggunakan kendaraan pribadi," pungkasnya.
Simak video Tepergok Naik Travel Gelap, 10 Pemudik Dibawa Kembali ke Jakarta:
(mso/mso)