Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis kembali melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) massal di tiga Kecamatan yang masuk dalam PSBB Parsial. Dari 193 orang yang di tes secara acak, hasilnya belasan orang terindikasi reaktif.
Pertama di Kecamatan Pamarican, jumlah yang menjalani tes sebanyak 56 orang dari mulai pengunjung pasar, pedagang, pelayan toserba dan tempat umum. Hasilnya ditemukan 4 orang terindikasi reaktif.
"Kegiatan kemudian dilanjutkan di sekitar Alun-alun Pamarican sebanyak 16 orang random dengan hasil reaktif RDT 2 orang. Total di Pamarican dari 72 sampel didapat hasil reaktif RDT 6 orang," ujar Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi (PIK) COVID-19 Bayu Yudiawan, Sabtu (23/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lokasi ke dua di Kecamatan Banjarsari. Sebanyak 75 orang yang menjalani rapid test itu terdiri pengunjung, pedagang pasar, pelayan dan pengunjung toserba. Ada 4 orang yang menunjukkan reaktif.
"Untuk di Kecamatan Rancah dari 46 orang yang dilakukan tes di Pasar Rancah, hasilnya hanya 1 orang yang menunjukkan terindikasi reaktif," ujar Bayu.
Bayu mengatakan untuk penanganan selanjutnya seluruh orang yang terindikasi reaktif tersebut dilakukan pengambilan sampel untuk swab test. Karena meski terindikasi reaktif belum tentu terpapar COVID-19.
"Tindak lanjutnya, orang yang terindikasi reaktif ini wajib melakukan isolasi sesuai protokol di pedoman penanggulangan nasional COVID-19 revisi 4. Isolasi mandiri dengan pemantauan dari petugas medis di masing-masing lokasi," tutur Bayu.
Sebelumnya, Pemkab Ciamis juga telah melakukan rapid-swab test massal terhadap pedagang, pelayan toko dan masyarakat di empat titik pasar dan pertokoan, di Kecamatan Ciamis dan Kawali. Hasilnya dari 92 rapid dan 110 swab yang dites, sebanyak empat orang terindikasi reaktif.