Pemantauan hilal akan dipusatkan di Pantai Karangtaulan, Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya.
Sejumlah elemen masyarakat, Baznas, ormas keagamaan, Dewan Masjid Indonesia serta tenaga ahli dilibatkan Kemenag Kabupaten Tasikmalaya dalam pemantauan tersebut.
"Kemenag Kabupaten Tasikmalaya gelar rukyatul hilal di Pantai Karangtaulan Cikalong untuk tentukan satu syawal," kata Kepala Kemenag Kabupaten Tasikmalaya Usep Saepudin Muhtar ditemui Jumat pagi di kantornya.
Namun, karena tengah di masa pandemi COVID-19 jumlah peserta yang ikut dalam pemantauan hilal dibatasi hanya delapan orang. Protokol kesehatan juga dilakukan mulai dari menggunakan masker, jaga jarak hingga mencuci tangan usai melakukan pemantauan
"Tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, pemantauan hilal dilakukan di tengah pandemi COVID-19 jadi peserta dibatasi. Jaga jarak, cuci tangan hingga pakai masker wajib" Tambah Usep.
Pengamatan hilal dilakukan dengan menggunakan teleskop canggih. Selain lebih praktis, penggunaan teleskop non manual dapat menghasilkan penglihatan hilal yang akurat.
Terdapat dua metode dalam menentukan awal bulan di tahun hijriah. Selain metode rukyat, metode hisab juga ditempuh untuk tentukan awal bulan. Khusus kali ini untuk menentukan satu syawal atau Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
"Metode itu ada falaqiah atau hisab, ada juga metode rukyatul hilal. Alhamdulillah ini teropongnya canggih," ujar Usep.
(mso/mso)