"Salat Idul fitri di lingkungan keraton ditiadakan," kata Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat kepada detikcom melalui pesan singkatnya, Senin (18/5/2020).
Arief mengatakan biasanya setiap tahun keluarga Kesultanan Kasepuhan Cirebon menggelar salat Idul fitri di Langgar Agung Keraton Kasepuhan. Selain itu, salat Idul fitri juga digelar di Masjid Agung Sang Cipta Rasa. "Sekarang salat Idul fitri di Masjid Agung Sang Cipta Rasa juga ditiadakan," kata Arief.
Selain meniadakan salat Idulfitri, Kesultanan Kasepuhan Cirebon juga meniadakan open house. Biasanya, warga keraton dan sekitarnya diizinkan untuk bersilahturahmi dengan sultan.
"Ada lagi yang ditiadakan, termasuk garebek syawal datau ziarah kubur ke Makam Sunan Gunung Jati juga ditiadakan. Ini kita undur hingga Juni mendatang," kata Arief.
Peniadaan sejumlah aktivitas atau tradisi saat hari raya itu dilakukan demi memutus mata rantai penyebaran virus di lingkungan keraton. Arief juga mengatakan hingga saat ini wisata ke keraton dan komplek Makam Sunan Gunung Jati masih ditutup.
"Penutupan obyek wisata, baik keraton, Goa Sunyaragi, Makam Sunan Gunung Jati dan lainnya diperpanjang hingga 31 Mei," kata Arief.
Arief juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Arief berharap pagebluk COVID-19 segera berakhir. (mud/mud)