Menengok Pasar Buku Palasari yang Mati Suri Akibat Pandemi Corona

Menengok Pasar Buku Palasari yang Mati Suri Akibat Pandemi Corona

Yudha Maulana - detikNews
Minggu, 17 Mei 2020 03:41 WIB
Pasar buku Palasari Bandung mati suri akibat wabah Corona
Pasar buku Palasari Bandung mati suri akibat wabah Corona (Foto: Yudha Maulana)
Bandung - Pasar Buku Palasari yang dikenal sebagai pusat belanja buku di Kota Bandung, mati suri sejak wabah Virus Corona merebak. Sejumlah besar gerai buku ditutup, sebagian kecil lainnya harap-harap cemas menanti pesanan buku yang datang lewat layar ponselnya.

Syafri (60), salah seorang pedagang buku di Palasari, menghabiskan waktunya untuk menonton televisi saat ditemui detikcom, Sabtu (16/5/2020). Dalam sehari ini, baru satu buku saja yang terjual, itu pun melalui penjualan dalam jaringan (online).

"Seharian baru satu, itu juga lewat online. Susah sekarang tuh mau jual satu buku juga, tapi ya karena kita butuh makan, buka saja toko walau enggak ada pembeli langsung," kata Syafri.

Pria yang telah berdagang buku sejak tahun 1980-an itu mengatakan, mulai surutnya kunjungan pembeli mulai terasa sejak dua bulan yang lalu, sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan.

Kebijakan pemerintah untuk menyekolahkan anak di rumah, memberi pengaruh besar terhadap pembelian buku secara langsung. Apalagi terhadap buku-buku akademis yang dijualnya.

"Kita memang mendukung kebijakan pemerintah, tapi kalau orang yang membeli secara online, misal beli buku satu, ya satu saja. Tetapi kalau dia datang secara langsung, kemungkinan buku yang lainnya juga bisa terjual, karena dia bisa melihat langsung," paparnya.

"Belum lagi kita harus bersaing dengan toko buku besar yang juga menjual secara online, kita jual juga satu-satu buku, buat makan juga susah," katanya.

Sasmita (60), pedagang buku lainnya, mengatakan, kondisi ini merupakan yang paling parah bagi para pedagang buku di Palasari.

Sebagian besar toko buku di Palasari Bandung tutupSebagian besar toko buku di Palasari Bandung tutup Foto: Yudha Maulana



Mereka pun harus kucing-kucingan dengan petugas yang sesekali memantau aktivitas pedagang, karena berjualan buku, bukan aktivitas yang dikecualikan dalam PSBB Bandung Raya.

"Dari 200-an pedagang buku, yang buka hanya paling 10 persennya. Kalau pengunjung memang sudah enggak ada sejak dua bulan yang lalu, ini juga yang buka gerai, pintu besinya dibuka setengah," katanya.

"Harapannya ada pembelian lewat online makanya kita buka, tapi untuk kami yang enggak pake aplikasi ya banyak wirid saja. Kadang ada yang pesan di si A, tapi bukunya ada di saya, ya kita saling bantu saja," katanya.

Menurutnya saat ini, buku-buku yang lebih banyak terjual bertemakan kesehatan dan hukum. Sementara untuk buku novel atau fiksi, nyaris tak tersentuh sama sekali. "Mungkin hiburannya selama di rumah lain," katanya. (yum/mud)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads