Kasus YouTuber Ferdian Paleka masih menyedot perhatian publik pekan ini. Setelah membagi-bagikan dus sembako berisi sampah kepada waria dan anak kecil, ia menjadi sasaran perundungan oleh tahanan lain di sel Satreskrim Polrestabes Bandung. Videonya viral dan menuai pro dan kontra.
Cerita lain yang menjadi sorotan pekan ini, ialah tentang seorang pemulung Abah Tono yang mengaku hanya berpenghasilan Rp 1.500 per hari, tapi ternyata sedang membangun rumah permanen dua tingkat di Kabupaten Bandung. Berikut sejumlah berita populer di Jabar sepekan ini yang dirangkum detikcom :
1. Dilarang Mudik, Ibu di Purwakarta Bacok Anaknya
Seorang ibu bernama Toni (60) membacok anak kandungnya sendiri gegara dilarang mudik. Kapolsek Cempaka AKP Tegus Sujito menjelaskan kronologis terjadinya penganiayaan bersenjata tajam ini.
Awal mula pada hari Minggu (10/5/2020) sekitar pukul 02.00 WIB, korban bernama Sugiono (45) sedang tidur di ruang tengah rumah. Sementara itu pelaku keluar kamar dan langsung mengambil golok di dapur.
Tak berselang lama pelaku menyabetkan golok ke kepala korban sebanyak dua kali, setelah korban menyemburkan darah di kepala, pelaku kabur keluar rumah sambil membawa golok tersebut. Pelaku diamankan warga setempat untuk kemudian diamankan polisi
Sebelum kejadian, korban meminta pulang kampung ke Jember, namun anak korban melarang mudik karena adanya larangan dari pemerintah terkait wabah virus Corona.
"Disampaikan kepada ibunya nanti kalau sudah dicabut larangan mudik, akan di antarkan ke Jember, namun pada saat dini hari karena barangkali tidak puas, pada saat anaknya tidur ibunya membawa golok yang pada saat itu langsung disabetkan ke kepala anaknya sendiri," katanya.
Sementara menurut pengakuan pelaku, ia meminta pulang karena merasa kasihan suaminya tinggal seorang diri di Jember.
"Saya kasihan sama suami saya (ayah tiri korban) di rumah, dia tinggal seorang diri. Tapi sekarang saya menyesal sudah melakukan ini (pembacokan)," ucap Toni.
Sedangkan berdasarkan keterangan korban, ia merasa kasihan karena ibunya tidak ada yang ngurus. Dia juga dikucilkan oleh tetangga di kampungnya.
"Tadinya saya kasihan melihat ibu saya, pada dijauhin tetangga karena kotor dan sering marah-marah," kata Sugiono saat ditemui di rumahnya sembari tergolek lemah.
Informasinya, pelaku memiliki sifat tempramental dan tidak mengurus diri. Akibatnya tiga anaknya enggan mengurus dan membiarkan tinggal bersama suaminya. Kini pelaku diamankan di Mapolsek Cempaka untuk proses hukum lebih lanjut. Pelaku terancam pasal 351 tentang penganiayaan dengan ancaman kurungan 5 tahun penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ferdian Paleka Di-bully di Tahanan, Masuk Tong Sampah dan Push-up:
2. YouTuber Ferdian Paleka Dibully Tahanan
Nestapa dialami YouTuber asal Bandung, Ferdian Paleka dan kedua kawannya setelah sehari mendekam di sel tahanan Polrestabes Bandung. Ia kena bully tahanan lainnya, dengan cara disurut push up dalam keadaan nyaris telanjang dan masuk ke dalam tong sampah.
Aksi bully tersebut bocor ke publik dalam tiga potongan video berdurasi 19 hingga 42 detik. Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya mengatakan handphone milik tahanan yang digunakan untuk merekam aksi bully kepada Ferdian Paleka diselundupkan lewat makanan yang datang dari keluarga tahanan.
"Dengan adanya kejadian seperti ini, kita tidak menerima kunjungan tamu siapapun juga. Tidak menerima makanan dari luar," kata Ulung di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (9/5/2020).
Menurut Ulung, pihak Polrestabes Bandung tidak menerima kunjungan tamu besuk tahanan di masa pandemi ini. "Pada saat pandemi ini memang di Polrestabes Bandung tidak menerima kunjungan kecuali makanan. Mungkin diselipkan (handphone) pada saat pemberian makanan kepada tahanan," kata Ulung.
Sebelumnya, beredar tiga potongan video yang memperlihatkan Ferdian Paleka, Tubagus Fahddinar dan Aidil tengah dirundung oleh tahanan penghuni sel Mapolrestabes Bandung. Mereka bertiga bekepala plontos dan nyaris bugil.
Dalam salah satu potongan video tersebut, terlihat Ferdian cs melakukan push-up, diminta menirukan kata-kata bernada negatif, hingga masuk ke tong sampah.
Ferdian cs telah ditetapkan menjadi tersangka. Mereka ditahan polisi gegara kasus video prank pembagian 'makanan' sampah kepada sejumlah waria dan anak-anak di Kota Bandung.
Keluarga Ferdian cs pun akan melaporkan kejadian ini ke Komnas HAM dan mengajukan penangguhan penahanan terhadap anak-anak mereka. Melalui kuasa hukumnya mereka meminta Ferdian cs jadi tahanan kota.
3. Viral Abah Toni Berpenghasilan Rp 1.500 per Hari Tapi Rumah 3 Lantai
Abah Tono (70), pemulung dengan penghasilan Rp 1.500-Rp 2.000 per hari, kini mengurung diri di dalam rumahnya. Dirinya sempat viral, dari sebuah video, karena mengaku berpenghasilan rendah yang hanya bisa untuk membeli kerupuk dan air minum.
Video yang tersebar di media sosial, di akun Instagram @silihasahsilihasihsilihasuh tersebut membuat iba kepada siapapun yang melihatnya. Bahkan banyak orang yang mengunjungi rumahnya untuk sekadar membari bantuan kepadanya.
Namun, dirinya diketahui tidak sesulit seperti yang ada dalam video tersebut. Ternyata, dirinya memiliki rumah pribadi yang tengah dibangun tiga lantai di gang semoit. Hal tersebut membuat keluarga dan tetangganya malu dan risih.
Saat akan dikunjungi detikcom, Minggu (10/5/2020) ke lokasi rumahnya di Kampung Babakan Sondiri RT 02 RW 07, Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, rumahnya terkunci rapat. Menurut tetangganya, Abah Tono dan istrinya tertekan dengan adanya kejadian ini.
Kepala Desa Pangauban Enep Rusna mengatakan apa yang Abah Tono sampaikan dalam video tersebut tidak benar. Karena dia termasuk warga dengan ekonomi yang cukup, memiliki rumah tiga lantai dan dua sepeda motor.
"Bisa dilihat tiga tingkat meskipun belum rampung. Lumayan juga kondisi di dalam rumah. Motor dua, dia sama anaknya masing masing satu," kata Enep kepada wartawan, Minggu (10/5/2020).
Abah Tono pun telah meminta maaf kepada pengurus RT - RW atas perilakunya yang meresahkan.
4. Ngeri, Perempuan di Sukabumi Dibakar Hidup-hidup
Peristiwa mengerikan terjadi di Pasar Gudang, Tipar, Kota Sukabumi pada Kamis (14/5/2020) malam jelang pergantian hari. Seorang wanita ditemukan berteriak, dalam kondisi terbakar hidup-hidup.
Meskipun mengalami luka bakar 90 persen di sekujur tubuhnya korban mampu bertahan. Saat ini ia dirawat di rumah sakit.
Sejumlah saksi mata mengaku melihat korban dengan seorang perempuan beberapa saat sebelum kejadian, bahkan korban sempat menyebut nama seorang perempuan sebelum dievakuasi polisi ke RSUD R Syamsudin SH.
"Dia sebelumnya terlihat bersama temannya, seorang perempuan ke lokasi tersebut," kata Usman Hermansyah, warga pasar kepada detikcom saat malam kejadian.
Komar, seorang saksi mata melihat langsung korban dalam kondisi terbakar. Ia juga yang memadamkan api yang berkobar di tubuh korban, jarak antara kios tempat Komar berada dengan lokasi korban ditemukan cukup dekat.
Komar yang masih terlihat shock ketika ditemui detikcom hanya menggelengkan kepalanya saat ditanya soal suara ribut-ribut atau percekcokan korban dengan seseorang sesaat sebelum mendengar teriakan minta tolong korban saat terbakar.
Komar mengaku tidak mengingat secara detail, pukul berapa peristiwa itu terjadi. Ia spontan terbangun ketika ada teriakan minta tolong. "Apinya sekujur tubuh, dia duduk di situ. Saya siram aja terus sampai api padam," ungkap Komar, Jumat (15/5/2020).
Komar mengaku tidak mengenal perempuan tersebut dan baru melihat malam tadi saat kejadian. Usai api padam, korban kembali berteriak minta tolong. Teriakan korban memancing warga berdatangan ke lokasi. Ia menyebut sebuah nama perempuan yang diduga pelakunya.
Korban pun sempat menyebut nama seseorang seketika ia dievakuasi ke rumah sakit, sampai saat ini polisi masih melakukan pelacakan.
5. Kiai Tua di Sukabumi Terjungkal Karena Ditinju Pria
Viral video seorang kiai dipukul pria bertubuh gempal di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lelaki bersarung tersebut tumbang setelah ditinju pelaku yang diduga bergabung salah satu ormas.
Dalam video berdurasi 1 menit itu, pelaku yang memakai sweater hitam, celana jeans dan sepatu putih itu terlihat berlari. Ia langsung memukul korban bernama Idih (66). Beberapa pria lain diduga teman-teman pelaku juga merangsek mendekati ke arah Idih yang terjungkal.
Informasi yang diperoleh detikcom, peristiwa itu terjadi di Kampung Cikurutug, RT 2 RW 1, Desa Kademangan, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Rabu (13/5). Aksi penganiayaan itu diduga dipicu aksi penyetopan truk angkutan pasir besi di wilayah tersebut.
"Korban ini berstatus warga setempat sekaligus kiai. Saat melihat kedatangan beberapa rekan-rekan ormas dan LSM peduli lingkungan melakukan aksi pencegatan kendaraan truk angkutan pasir besi, dia (korban) berada di lokasi bersama warga setempat memberikan dukungan," kata Sukma, salah satu aktivis lingkungan, kepada detikcom, Kamis (14/5/2020).
Sukma menjelaskan bahwa korban sudah membuat laporan polisi. Sukma dan rekan-rekannya sesama aktivis lingkungan akan mengawal proses hukum aksi pemukulan tersebut.
"Korban sudah melapor ke Polsek setempat, ini jelas penganiayaan. Kita akan kawal prosesnya," ucap Sukma.
Polisi sudah menangkap pelaku berinisial SP. Kapolsek Surade AKP Nobertus Santoso menyebut saat kejadian korban berniat melerai dua kubu ormas yang bersitegang. Namun entah bagaimana, pelaku tiba-tiba memukul korban.
"Sebenarnya salah sasaran bukan langsung dituju ke tokoh agama, (sebelum kejadian) terjadi masalah dua kubu ormas masalah pasir. Nah bapak itu datang ke situ langsung berbicara jangan ribut di sini," kata Nobertus
"Silakan ke Kasat Reskrim atau ke humas saja. Pelaku penganiayaan sudah ditangkap," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nuredi Irwansyah Putra saat dikonfirmasi.
Saat melerai itu, menurut Nobertus suara korban memang kencang dan pelaku yang merupakan anggota ormas tersinggung.
"Bukan sengaja nyerang, salah persepsi bahwa itu enggak fokus nyerang tokoh agama. Yang jelas salah paham, tadinya ada dua ormas datang ke situ, kebetulan rumahnya tokoh agama ini berdekatan dengan TKP dan bahasa nya terlalu lantang dan ormas itu langsung ke situ dan tokoh agama itu langsung didorong," ungkap Nobertus.
Senada disampaikan Kasat Reskrim AKP Rizka Fadhila. "Sedang ditangani dan diproses, untuk pelaku pemukulan sudah diamankan," kata Rizka.