Jabar Hari Ini: Perempuan Diduga Dibakar-Fakta Baru Pelajar Pengedar Ganja

Jabar Hari Ini: Perempuan Diduga Dibakar-Fakta Baru Pelajar Pengedar Ganja

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Mei 2020 19:39 WIB
Pelajar SMP Bandung Barat jadi bandar ganja jaringan Lapas di Sumbar
Remaja di Bandung Barat jadi bandar ganja (Foto: Whisnu Pradana)
Bandung -

Perempuan di Kabupaten Sukabumi ditemukan terbakar hidup-hidup hingga nahkoda pencari ikan tergulung ombak.

Dua kabar tersebut merupakan berita yang menyedot perhatian pembaca detikcom hari ini. Selain dua berita itu, ada berita lainnya. Apa saja?

Perempuan di Sukabumi Terbakar Hidup-hidup

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang perempuan ditemukan tergeletak dengan kondisi terbakar di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum kejadian korban sempat terlihat datang ke lokasi bersama seorang perempuan.

"Dia sebelumnya terlihat bersama temannya, seorang perempuan ke lokasi tersebut," kata Usman Hermansyah, warga pasar kepada detikcom.

ADVERTISEMENT

Korban ditemukan warga sekitar di area Pasar Gudang, Tipar, Ramayana, Sukabumi, Kamis (14/5) sekitar pukul 23.15 WIB. Lokasi tempat korban datang berada di kawasan blok pasar yang sepi. Blok tersebut terpisah 20 meter dari jalanan utama.

"Saya tahu korban terbakar karena lokasi tiba-tiba ramai banyak orang, ketika didekati ternyata perempuan itu dalam keadaan tergeletak merintih kesakitan badannya terbakar," lanjut Usman.

Menurut Usman, tercium bau bensin dari arah korban tergeletak. "Bau bensin menyengat, api sudah padam," imbuhnya.

Pantauan detikcom, di lokasi sudah terpasang garis polisi. Korban sendiri dievakuasi petugas kepolisian dari Polsek Citamiang, beberapa personel kepolisian terlihat memintai keterangan dari warga di sekitar lokasi. Tidak ada warga yang mengetahui identitas korban.

"Korban dibawa ke RSUD R Syamsudin SH, kondisinya masih hidup," kata salah seorang polisi.

Nahkoda Pencari Ikan di Sukabumi Tergulung Ombak

Nasib tragis dialami Samsul. Nakhoda pencari ikan itu hilang tergulung ombak di muara Cikaso, Dermaga Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Jumat (15/5/2020). Sebelum insiden tersebut, posisi kapal hampir merapat ke pesisir pantai.

Pencarian nakhoda itu berlangsung hingga petang tadi. Namun keberadaan Samsul belum ditemukan.

Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi Okih Fajri mengatakan peristiwa laka laut ini bermula saat korban bersama seorang anak buah kapal (ABK) hendak pulang melaut.

"Korban berniat menyandarkan kapalnya melalui pintu masuk muara Cikaso dan posisi perahu hampir merapat ke pesisir pantai. Tiba-tiba datang gelombang ombak dan langsung menerjang kapal tersebut, sekitar pukul 07.00 WIB," kata Okih kepada wartawan.

Korban yang saat itu bersama seorang ABK terpeleset jatuh ke laut. Tubuhnya diduga terseret gelombang tinggi hingga ke tengah laut.

"Sementara seorang ABK yang merupakan temannya itu selamat, karena langsung memegang badan perahu saat ombak datang," ujar Okih.

ABK selamat melaporkan peristiwa itu ke keluarga korban dan Muspika setempat. "Korban tenggelam di perairan Laut Selatan Sukabumi. Karena, kapal yang mereka tunggangi dihantam ombak dengan ketinggian sekitar tiga meter," ucapnya.

"Iya, kondisi ombak memang sedang pasang dan angin pun bertiup kencang," kata Okih menambahkan.

Hingga kini korban belum juga ditemukan. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, FKSD Kabupaten Sukabumi mengimbau kepada seluruh nelayan yang beroperasi di perairan laut Sukabumi Selatan agar meningkatkan kewaspadaannya.

"Sudah ada beberapa hari terakhir, gelombang di perairan Laut Selatan Sukabumi sangat tinggi. Sekarang kondisi air di lokasi tempat kejadian musibah memang sedang pasang dengan ketinggian mulai dari dua meter sampai empat meter," ujar Okih.

82 Orang Klaster Setumpa Polri Positif COVID-19

Sebanyak 82 orang yang masuk dalam klaster Setukpa Polri di Kota Sukabumi terkonfirmasi positif COVID-19 hingga Jumat (15/5/2020). Mereka awalnya terjaring dari hasil rapid test yang dilanjutkan dengan swab test.

Hal itu dikatakan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani.

"Yang dilakukan rapid test terhadap hampir 1.400 orang, dengan hasil 300 reaktif. Kemudian ditindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR terhadap ke-300 reaktif tersebut, dengan hasil 82 orang PCR positif," tutur Beli saat dihubungi detikcom.

"82 orang tersebut Sudah langsung menjalani perawatan di RS PolPus," ucap Berli yang juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar itu. Berli memastikan penularan terjadi di lingkup Setukpa atau internal jajaran polisi.

Tim dari Divisi Pelacakan kontak, pengujian & Manajemen Laboratorium GTPP Jabar melacak aada lima rantai penularan dari klaster Setukpa.

"Mengenai klaster ini juga sedang kita lacak juga, terutama di Sukabumi, klaster Setukpa, ini dilacak karena dari Setukpa telah dipulangkan ke berbagai kabupaten/kota di Indonesia, di sini kami sampaikan di Sukabumi ada lima rantai penularan, di Karawang juga ada lima rantai penularan," Sekretaris Dinas Kesehatan Jawa Barat Siska Gefrianti

Seperti diketahui, ada empat klaster lainnya yang ditemukan di Jabar. Di antaranya, klaster Musda Hipmi di Karawang, klaster seminar syariah di Bogor, seminar kerohanian kristiani di Bogor, seminar GBI di Lembang Bandung Barat dan Setukpa Polri di Sukabumi.

Fakta Baru Pelajar Pengedar Ganja di Bandung Barat

Penangkapan ND (14), pelajar kelas 2 SMP warga Parongpong, Kabupaten Bandung Barat, yang berperan sebagai bandar peredaran ganja kering via media sosial memunculkan sejumlah fakta baru.

Kasatres Narkoba Polres Cimahi AKP Andry Alam mengatakan ND sudah lama menjalankan praktik transaksi ganja melalui media sosial meskipun bocah itu mengaku baru 3 bulan menjadi bandar ganja.

"Kami meyakini dia sudah lama jadi bandar ganja kering ini, mungkin setahun berdasarkan bukti dan petunjuk yang kami amankan," kata Andry saat dihubungi, Jumat (15/5/2020).

ND bersama seorang tersangka lainnya, WL (19), menjalankan praktik transaksi ganja lintas pulau. Menurut pengakuan WL, ND pernah membawa paket ganja seberat 120 kilogram dari Aceh ke Padang dengan tujuan akhir Jakarta, hanya seorang diri.

"Tersangka ND ini pernah dikasih uang Rp 30 juta oleh bandar yang ada di dalam Lapas Sumbar, jemput ganja 120 kilo dari Aceh sampai ke Jakarta hanya sendiri. Tapi dia tidak mengaku, anak ini banyak bohongnya," jelasnya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan urine pada tersangka ND, bocah tersebut positif pengguna ganja. Awal perkenalannya dengan Abang, napi yang mengendalikan peredaran ganja dari dalam lapas pun berawal dari transaksi ganja.

"Dia pemakai ganja aktif karena awalnya bisa jadi bandar ini dia sering beli ganja dari medsos juga. Akhirnya ditawari jual beli ganja oleh Abang, napi yang sedang kami selidiki," bebernya.

Pihaknya juga mendapati ada 14 orang pelanggannya yang dikategorikan sebagai korban penyalahguna. Ke 14 orang tersebut berusia 20 hingga 59 tahun.

"Mereka semua termasuk orang-orang yang berstatus golongan sebagai korban penyalahguna yang secara undang-undang wajib dilakukan upaya rehabilitasi," tegasnya.

Sementara korban dari kalangan teman-teman sekolah tersangka, hingga saat ini belum ada. Namun pihaknya masih melakukan pendalaman terkait kemungkinan tersebut.

"Sampai saat ini belum ada temuan korbannya dari teman sekolah tersangka. Tapi akan terus kami dalami untuk menemukan bukti lainnya," tandasnya.

Halaman 2 dari 4
(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads