Transportasi Umum Beroperasi, Bupati Pangandaran: Kacaukan PSBB

Pandemi Corona

Transportasi Umum Beroperasi, Bupati Pangandaran: Kacaukan PSBB

Faizal Amiruddin - detikNews
Jumat, 15 Mei 2020 17:59 WIB
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata (Foto: Dadang Hermansyah/detikcom)
Pangandaran -

Sikap keras Pemkab Pangandaran dalam melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) khususnya terkait larangan angkutan umum masuk ke Pangandaran dan ketatnya penjagaan perbatasan, menuai keluhan dari sebagian masyarakat. Mereka menilai, Pangandaran berbeda dengan kabupaten dan kota lain di Jawa Barat.

"Jadi bingung, teman-teman saya sudah pulang kampung. Tinggal saya yang masih bertahan di kosan," kata Khairul Rizal, warga Cimerak Pangandaran yang merantau di Kota Bandung, Jumat (15/5/2020).

Melalui pesan WhatsApp, Khairul menceritakan dua teman indekosnya di Bandung sudah pulang ke Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, tanpa harus menjalani isolasi di tempat khusus dan tanpa melalui penjagaan perbatasan yang ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aneh, PSBB-nya se-Jawa Barat, tapi kebijakannya berbeda-beda," ujar Khairul.

Pria berprofesi sebagai pedagang kuliner di Kota Bandung itu akhirnya memutuskan berencana pulang setelah masa PSBB berakhir. "Mungkin nanti Kamis depan, setelah PSBB berakhir, saya akan memaksa pulang ke Pangandaran," kata Khairul.

ADVERTISEMENT

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menegaskan pihaknya akan tetap konsisten untuk memperketat pengawasan pemudik. "Justru saya kecewa dan menyesalkan kebijakan pemerintah pusat yang membuka kembali layanan transportasi umum. Kebijakan itu mengacaukan penerapan PSBB khususnya di Kabupaten Pangandaran," ujar Jeje.

Kondisi ini akhirnya membuat Jeje memerintahkan Dinas Perhubungan untuk melarang angkutan umum masuk ke wilayah Pangandaran. Selain itu pengawasan di perbatasan tetap diperketat.

"Karantina khusus tetap jalan. Kami tak mau kecolongan," ucap Jeje.

Merujuk kepada data kedatangan pemudik asal Pangandaran, Jeje mengatakan setelah pemerintah pusat mengoperasikan kembali terminal bus dan layanan transportasi umum, terjadi lonjakan yang cukup signifikan.

"Setelah transportasi umum dibuka lagi, dalam satu hari pemudik yang pulang mencapai 97 orang. Padahal di awal PSBB angka pemudik rata-rata 30 orang per hari. Inilah yang kami sesalkan, bahwa kebijakan membuka layanan transportasi umum telah membuyarkan konsentrasi kami melaksanakan PSBB," tutur Jeje.

Dia mengaku khawatir relaksasi berupa pembukaan kembali layanan transportasi umum memicu terjadinya mobilisasi masyarakat yang semakin menjadi-jadi, apalagi didorong oleh tradisi mudik Lebaran.

"Kami tak akan lengah. Tetap konsisten melaksanakan PSBB, sampai pandemi ini benar-benar dinyatakan berakhir," kata Jeje.

Halaman 2 dari 2
(bbn/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads