Kapolsek Surade AKP Nobertus Santoso menyebut saat kejadian korban berniat melerai dua kubu ormas yang bersitegang. Namun entah bagaimana, pelaku tiba-tiba memukul korban.
"Sebenarnya salah sasaran bukan langsung di tuju ke tokoh agama, (sebelum kejadian) terjadi masalah dua kubu ormas masalah pasir. Nah bapak itu datang ke situ langsung berbicara jangan ribut di sini," kata Nobertus kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
Saat melerai itu, menurut Nobertus suara korban memang kencang dan pelaku yang merupakan anggota ormas tersinggung.
"Bukan sengaja nyerang, salah persepsi bahwa itu enggak fokus nyerang tokoh agama. Yang jelas salah paham, tadinya ada dua ormas datang ke situ, kebetulan rumahnya tokoh agama ini berdekatan dengan TKP dan bahasa nya terlalu lantang dan ormas itu langsung ke situ dan tokoh agama itu langsung di dorong," ungkap Nobertus.
Untuk kasusnya sendiri, Nobertus sudah melimpahkan ke Polres Sukabumi berikut berkas laporan dan tersangka pelaku. "Kejadiannya hari Rabu (13/5) menjelang buka puasa sekitar pukul 17.45 WIB," jelasnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila membenarkan kejadian tersebut, kepada sejumlah wartawan Rizka mengatakan masalah itu berawal dari adanya ketersinggungan pelaku terhadap korban.
"Dalam pemeriksaan, si pelaku ini (mengaku) tersinggung dengan ucapan si korban. Tapi memang pada dasarnya itu kan sebenarnya ada orang sedang berkumpul sedang adu argumen. Niatan awal si korban melerai tetapi mungkin karena posisi pelaku sedang emosi, kemudian mungkin ada omongan yang tidak berkenan si pelaku, akhirnya melakukan pemukulan," jelas Rizka.
Korban sendiri mengaku merasa dipukul oleh pelaku pada bagian dadanya. Untuk prosesnya Rizka memastikan kasus berlanjut. Keterangan sementara korban kepada polisi ia merasa dipukul pada bagian dada.
"Korban sudah melapor, kita sudah melaksanakan tugas mengamankan yang bersangkutan. Kaitan (penyebab) kami masih mendalami informasinya mengenai masalah pasir besi, tapi kan pasir besi seperti apa ilegal atau legal kami masih (harus) memastikan," ujar dia.
(sya/mso)