Warkas ini dijalankan oleh pasangan suami istri Maman Nurjaman dan Yuninda Sholikhah di Dusun Kersikan, Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat.
Meski dibuka secara sederhana, warung ini menjual sembako seperti beras dan telur. Bedanya sembako ini dijual tidak dengan harga pasar. Warga tak mampu yang membutuhkan bisa membayar berapa saja asalkan ikhlas. Adapun yang berkecukupan juga membeli dan biasanya membayar lebih dari harga pasaran.
"Sekarang yang dijual beras bayarnya dengan harga seikhlasnya, warga cukup memasukan uang ke dalam wadah tertutup yang telah disediakan. Beras yang dijual dalam paket 2 kilogram," ujar Maman didampingi istrinya Yuninda.
Selain membantu warga terdampak COVID-19, aksi Warkas ini dalam rangka mengisi kegiatan Ramadhan. Warung tersebut akan berlangsung sampai akhir bulan suci Ramadhan.
"Ide gagasan buka warung ikhlas ini setelah berdiskusi dengan teman di grup WhatsApp, ada masukan untuk membantu warga tapi secara berkelanjutan. Akhirnya kami membuka Warkas ini sebagai bentuk kepedulian. Nanti hasilnya juga akan dibelanjakan lagi untuk seterusnya," kata Maman.
Modal Warkas tersebut selain dari uang pribadi, juga sumbangan dari donatur, salah satunya dari grup WhatsApp Galuh ,dengan anggota berbagai kalangan.
"Warung ini bukan mencari untung, tapi tujuannya membantu masyakat dalam meringankan mendapatkan kebutuhan pokoknya, terutama warga yang terdampak wabah COVID-19. sekarang momennya di 10 hari bulan Ramadhan jadi pas, dianjurkan untuk sedekah," tutur Maman.
Warkas ini mendapat tanggapan baik dan antusias dari warga sekitar. Bahkan untuk pertama kali di wilayah tersebut ada aksi warung ikhlas.
"Sangat bagus, merasa senang dan terbantu dengan adanya warung ikhlas ini. Dalam kondisi ini memang serba sulit. Mudah-mudahan warung ini terus berlanjut tak hanya saat Ramadhan, tapi sampai kondisi ini normal. Sangat berterimakasih," ujar Mae, salah seorang pembeli beras.
(ern/ern)