Aksi yang sempat berlangsung selama beberapa jam tersebut, mereda setelah perwakilan buruh dan perusahaan melakukan pertemuan, hingga saat ini proses tersebut masih dilakukan.
Informasi yang diperoleh detikcom, buruh merasa tidak puas dengan keputusan pertemuan hari pertama yang dilakukan Selasa (12/5) kemarin. Padahal keputusan itu diketahui telah ditandatangani oleh serikat pekerja.
"Kemarin pagi kita spontan melakukan aksi demonstrasi, serentak seluruh karyawan. Keputusan saat itu tidak jelas, kami pulang dan tadi mendapat selebaran terkait kesepakatan sudah dilakukan oleh serikat, segelintir orang," kata pria inisial Er, salah seorang buruh pabrik kepada wartawan di lokasi, Rabu (13/5/2020).
Baca juga: Tuntut THR, Ribuan Buruh di Sukabumi Demo |
Atas alasan itu Er dan rekan-rekannya kembali melakukan aksi demonstrasi. Ia menyebut THR adalah kewajiban perusahaan yang harus diberikan kepada karyawannya.
"Masalah kerja oke, ekspor lancar, hak kita seperti dipersulit. Selain THR masalah gaji juga sering diundur, makanya karyawan mencurahkan unek-unek. THR tahun yang jadi kendala ini dicicil tiga kali berturut, kita menolak keras," lanjut dia.
Pantauan detikcom, terlihat hadir dalam audensi sejumlah petinggi perusahaan, serikat buruh kepolisian, kecamatan dan Ketua Komisi IV Hera Iskandar. Hingga saat ini proses mediasi masih dilakukan, sejumlah karyawan terlihat masih menunggu di sekitar area pabrik.
(sya/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini