.webp)
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mendorong pemerintah pusat memberikan alat uji Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk daerah yang jadi episentrum COVID-19. Minimnya PCR jadi penyebab lamanya hasil tes swab pasien keluar.
"Dalam rangka pelonggaran (Pembatasan Sosial Berskala Besar), kan kita punya konsep disiplin mandiri, saya harap pemerintah pusat bisa membantu daerah-daerah yang punya wabah ini kasih PCR minimal satu kota satu," kata Arief dalam perbincangan dengan detikcom pada Selasa (12/5/2020).
Selama ini, Pemkot Tangerang melakukan uji swab ke Balitbangkes dan Lembaga Biologi Molekular Eijkman. Termasuk kadang ke PCR di RSUD Kabupaten Tangerang yang daftar menunggunya sampai 200 orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga, tidak heran menurutnya jika ada hasil swab yang menunggu berlama-lama. Bahkan ada yang tes pada 29 April, dan baru keluar pada 11 Mei 2020.
"Butuhnya (PCR) banget. Itu bisa membantu kita dalam rangka tracing cepat," ujarnya.
Pemkot sendiri sebetulnya bisa membeli alat itu. Tapi Arief menjelaskan tak mudah dan butuh difasilitasi oleh pemerintah pusat. Apalagi dalam masa pandemi di mana alat ini jadi kebutuhan.
Hal lain yang ia nilai penting jika pemerintah mau melonggarkan PSBB adalah distribusi alat rapid test ke daerah. Ia usulkan agar alat ini diberikan lebih ke daerah yang memiliki kasus leih banyak Corona. Termasuk daerah yang menerapkan PSBB.
(bri/mud)
