"Kan sudah kita proses untuk anggota polisi, mulai anggota jaga sampai dengan atasannya," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya via pesan singkat, Selasa (12/5/2020).
Proses pemeriksaan masih dilakukan. Menurut Ulung, selain memproses anggota pihaknya juga kini sudah memperketat pengamanan di rutan Mapolrestabes Bandung agar aksi perundungan tidak terjadi lagi.
Salah satunya, sambung Ulung, tidak menerima kunjungan hingga makanan dari luar guna mengantisipasi penyelundupan. Seperti diketahui, ponsel yang merekam aksi perundungan itu, diketahui diselundupkan melalui makanan.
"Iya kita ketatkan dengan tidak menerima makanan dari luar atau dari pengunjung," tuturnya.
Seperti diketahui, aksi perundungan itu terungkap dari video yang tersebar di media sosial. Dalam video berdurasi 19 hingga 49 detik itu terlihat Ferdian dalam keadaan nyaris telanjang dengan kepala plontos.
Dalam potongan berdurasi 49 detik terlihat Ferdian dan salah seorang rekannya tengah melakukan push-up. Terlihat wajah konten kreator berusia 21 tahun itu memelas dan matanya berkaca-kaca.
Di sekelilingnya terdapat tahanan kepolisian yang lain mengamati, dan sesekali melakukan kontak fisik dengannya.
"Cik ngomong abdi jelema belegug kituh (coba katakan saya orang bodoh)," kata salah seorang pria yang terdengar dalam video tersebut.
"Abdi jelema belegug (saya orang bodoh)," tiru Ferdian dengan mata sayu.
Kejadian itu berlanjut dengan pria di balik layar ponsel kembali meminta Ferdian untuk mengucapkan hal yang sama. "Iya bagaimana bang?" balas Ferdian tak bisa menirukan.
Dalam potongan video terakhir berdurasi 32 detik. Ferdian yang tengah duduk sambil menggenggam gelas air mineral kemudian diminta berdiri dan masuk ke dalam sebuah tempat sampah berwarna kuning.
(dir/mso)