Banjir dengan ketinggian kurang lebih 1 meter berasal dari luapan aliran Sungai Ciputri. Arus yang cukup deras, juga turut menyeret satu unit mobil ke tepi saluran yang dibatasi besi pipa.
Kendaraan tersebut tak mampu melawan derasnya laju air. Sebab sejak terseret ke pinggir pembatas, pengendara tak bisa memindahkan kendaraannya ke tempat yang aman.
Adi (35), pengendara mobil berwarna hitam tersebut mengatakan ia dari arah Leuwigajah menuju ke arah Cimindi dengan tujuan ke Padalarang. Saat tiba di lokasi banjir, ia memaksakan lewat.
"Iya tadi terseret banjir karena maksa lewat. Tadinya lihat mobil lain bisa lewat, pas saya coba ternyata malah terseret arus yang memang sangat deras," kata Adi.
Yahya, warga setempat, mengatakan mobil hitam tersebut memaksa lewat padahal kendaraan lain yang ada di belakangnya memilih untuk menunggu banjir agak surut.
"Tadi memang memaksa lewat, padahal mobil di belakangnya pada nunggu dulu. Kalau motor memang semua berhenti, mobil yang lewat hanya truk dan mobil lainnya yang agak besar," tuturnya.
Beruntung saluran tersebut telah dipasangi besi pembatas. Sebab jika tidak, kemungkinan kendaraan tersebut bisa terperosok ke dalam selokan yang cukup lebar dan cukup dalam.
Sebelumnya sempat kejadian pengendara motor terseret arus, dia masuk ke saluran dengan motornya. Korbannya meninggal, jadi langsung dipasang pembatas. Kalau banjir di sini memang sudah langganan," ujarnya. (mso/mso)