Kasus positif Corona menimpa seorang relawan medis menyisakan pekerjaan rumah untuk Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya. Relawan medis di RSPI Sulianti Saroso Jakarta ini ternyata melakukan kontak erat dengan keluarga serta warga di kampung halamannya, Kecamatan Salawu, Tasikmalaya.
Selain itu, relawan yang juga mantri kampung ini sempat membuka praktik medis di apotek milik keluarga sepulang dari Jakarta. "Jadi dia kontak langsung sama masyarakat," kata Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya Heru Suharto, Sabtu (09/5/2020).
Berdasarkan data dari Puskesmas Salawu, ada sekitar 25 warga menjalani pengobatan medis oleh pasien positif Corona tersebut. Mereka tersebar di lima desa terdiri Desa Karangmukti, Salawu, Margalaksana, Kutawaringin dan Sundawenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah orang kontak langsung dengan pasien positif itu sekitar 25 orang. Mereka berobat tujuannya. Berasal dari lima desa," ucap Andri, salah satu petugas medis yang bertugas di Puskesmas Salawu.
Namun, akibat keterbatasan alat, baru delapan orang keluarga yang menjalani pemeriksaan rapid test. Direncanakan, seluruh warga yang kontak erat dengan pasien postif itu akan mengikuti rapid test dalam waktu dekat.
Kurva Corona Melandai, Tim Pakar: Jangan Cepat Menyimpulkan:
Wakil Gubernur Jabar UU Ruzhanul Ulum mengimbau agar seluruh relawan kesehatan COVID-19 dari Jabar mematuhi protokol kesehatan. Selain menjalani serangkaian tes wajib, relawan kesehatan juga harus menjalankan isolasi mandiri secara penuh hingga bersabar menunggu hasil uji swab.
"Saya imbau kepada relawan COVID-19 untuk taati protokol kesehatan agar kejadian di Kabupaten Tasikmalaya tidak terulang. Relawan merasa sehat, tapi tidak sabar menunggu hasil swab, akhirnya pulang kampung dengan membawa virus COVID-19," tutur Uu saat dihubungi detikcom.
Soal sejumlah warga yang kemungkinan kontak erat dengan relawan medis positif itu, Pemprov Jabar akan membantu Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Tasikmalaya untuk rapid test massal. Seluruh warga, tak hanya keluarga yang kontak erat dengan pasien, wajib menjalani pemeriksaan rapid test hingga uji swab.
"Kami minta yang kontak erat segera rapid test atau PCR dan swab. Apalagi saya dengar pasien ini sempat tarawih dan juga praktek pengobatan," ucap Uu.