Berkeliling membangunkan sahur menjadi salah satu tradisi yang tetap terjaga di Kabupaten Cianjur. Namun, ada cara unik yang dilakukan remaja dan anak-anak di Tatar Santri untuk membangunkan warga .
Seperti halnya yang dilakukan belasan remaja dan bocah di lingkungan Pamoyanan. Berbekal barang bekas yang ada di rumah, mulai dari ember bekas, wadah cat tembok, hingga galon air mineral, mereka membangunkan warga untuk sahur.
Barang yang sudah tidak terpakai itu mereka ikat dengan tali layaknya drum. Mereka menabuh menggunakan kayu yang sudah dibentuk menyerupai stik drum. Tidak hanya menabuh barang bekas sebagai drum, mereka juga menyerukan ajakan pada warga untuk bangun dan segera sahur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sahur... sahur.. sahur... sahur. Hayu urang sarahur (ayo kita pada sahur)," kata mereka.
Yana Sumarna (43), warga Kelurahan Pamoyanan, mengatakan kegiatan anak-anak dan remaja di lingkungannya untuk membangunkan warga sahur memang sudah rutin dilakukan setiap Ramadhan. Kegiatan itu berlangsung pukul 02.00-03.00 WIB.
"Lebih awal dilakukan, supaya yang belum masak, bisa segera masak untuk hidangan sahur. Jadi tidak hanya sekadar membangunkan warga untuk segera sahur," ujar Yana yang menjadi pendamping belasan anak-anak dan remaja tersebut, pekan lalu.
Menurut Yana, cara tersebut cukup efektif untuk mengingatkan dan membangunkan warga jika sudah waktunya bersiap untuk sahur. "Warga memang terbantu dengan rutinitas di kala Ramadhan ini. Karena mereka tidak kesiangan untuk sahur. Apalagi memang anak-anak ini senang bisa bermanfaat untuk masyarakat," tutur Yana.
Selain membangunkan sahur dengan memanfaatkan barang bekas, ada juga kelompok remaja, dimana salah satu di antaranya menggunakan pakaian layaknya pembalap sambil menabuh bedug. Pemandangan unik itu membuat perhatian warga yang terbangun untuk sahur.