Video aksi perayaan kelulusan siswa SMA di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, viral di media sosial. Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat ratusan siswa melakukan konvoi sepeda motor dengan baju yang sudah dicoret-coret, tanpa mengenakan helm.
Seperti yang ditayangkan akun @adalahkabbandung, dalam video itu terekam ratusan siswa yang konvoi ugal-ugalan itu sempat menghalangi Jalan Anyar Majalaya dan mengganggu pengguna jalan lain. Dalam keterangannya, video tersebut direkam pada Senin (4/5), sekitar pukul 15.00 WIB.
"Cukup disayangkan, di tengah pandemi COVID-19, mereka malah bergerombol dan berkerumun juga tidak melakukan phisycal distancing," tulis akun @adalahkabbandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian ini mengundang komentar dari netizen. Sebagaimana diungkapkan akun @ar*******yat. Menurutnya, lulus dari SMA tak serta merta semua hal menjadi lebih mudah. "Disangkanya lulus SMA jadi lebih gampang, justru dari sana menjalani hidup yang sebenarnya," tulis akun tersebut.
Sementara itu akun @ce******man mengatakan hal serupa. Menurutnya, anak SMA saat ini lebih mudah karena bisa lulus tanpa melewati UN. "Lulus gara-gara corona, sekarang bisa begitu, disangkanya keluar sekolah itu enak, pusing cari kerja dan segala macamnya," tulisnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Daud Achmad menyayangkan hal tersebut. Pengumuman kelulusan secara daring dilakukan untuk menghindari terjadinya euforia berlebihan di masa pandemi seperti ini.
"Padahal pengumuman itu sudah dilakukan secara daring, namun ada euforia dari siswa-siswa yang baru lulus. Kita sebelumnya juga sudah mengimbau kepada kepala sekolah dan orang tua agar tidak ada yang sifatnya perayaan di jalan-jalan, seperti konvoi motor itu. Supaya tidak terjadi hal tersebut," kata Daud.
Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dewi Sartika tak memberikan respons saat detikcom mencoba menghubunginya lewat aplikasi pesan dan telepon.