Tiga penumpang KRL dinyatakan positif Corona usai mengikuti tes swab massal di Stasiun Bogor beberapa waktu lalu. Dinas Kesehatan Kota Bogor menyebut dua orang warga Jakarta dan satu tinggal di Sukabumi.
"Ketiganya laki-laki. Tidak ada yang warga Kota Bogor. Hasil telusur kami, dua orang tinggal di Jakarta, satu orang tinggal di Sukabumi," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno, Senin (4/5/2020).
Retno menjelaskan, ketiga penumpang yang terkonfirmasi positif tersebut diketahui bekerja di Jakarta dan kini sudah mendapatkan penanganan oleh masing-masing Dinas Kesehatan domisili mereka (DKI Jakarta dan Sukabumi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka setiap hari menggunakan KRL. Yang orang Sukabumi kerja di Jakarta. Dua orang lagi juga sama kerja di Jakarta tapi sedang melakukan tugas ke Bogor," kata Sri.
"Kami meneruskan ke dinas kesehatan setempat dan kepada yang bersangkutan. Kami sudah memberikan saran untuk segera mendapatkan penanganan," imbuhnya.
Terkait tracing, kata Sri, pihaknya sudah menyerahkan ke Dinkes tempat ketiga penumpang KRL tersebut tinggal.
"Kami, Dinkes Kota Bogor juga melakukan tracing untuk menelusur riwayat kontaknya di sini. Ada tiga yang positif itu berarti ada potensi besar penularan COVID-19 di stasiun, berarti harus di tingkatkan kewaspadaan. Ada sumber potensi penularan," sebut Sri.
Sri menyebut, ketiga penumpang KRL tersebut merupakan pasien positif corona yang masuk dalam kategori OTG (orang tanpa gejala).
"Tiga orang yang positif itu tanpa gejala. Merasa sehat-sehat saja tapi berpotensi menularkan virus itu lebih bahaya karena mereka beraktivitas normal, merasa sehat dan merasa tidak memiliki virus. Kalau dia menularkan ke orang yang rentan yang mempunyai penyakit bawaan, itu akan jatuh ke dalam kondisi yang lebih buruk. Itu yang perlu diwaspadai," tandasnya.
Sri mengimbau, bagi masyarakat yang benar-benar harus keluar rumah harus tetap memperhatikan protokol PSBB.
"Tetap pakai masker, jaga jarak. Kalau tidak penting-penting banget tidak usah keluar rumah. Kalau pakai moda transportasi umum, mempunyai risiko seperti itu yang kita tidak tahu," katanya.
(mud/mud)