Banjir merendam ratusan rumah di RW 16, Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (3/4/2020), malam.
Hujan deras yang mengguyur kawasan Lembang kurang lebih selama dua jam, membuat tanggul di bantaran sungai atau hulu Sungai Cikapundung jebol. Luapan air sungai langsung merendam permukiman warga.
Meski tidak ada warga yang mengungsi, namun hingga pukul 23.00 WIB, warga masih berjibaku membersihkan rumah dan perabotan dari sisa-sisa lumpur dan genangan air.
"Saat kejadian saya sedang di rumah, pas tahu tanggul jebol, air tiba-tiba saja datang langsung masuk ke rumah-rumah warga termasuk rumah saya," ungkap salah seorang warga Dadan, Senin (4/5/2020).
Dadan mengatakan, banjir yang terjadi sempat merendam rumahnya kurang lebih hingga ketinggian 1 meter. Namun beruntung tak lama air cepat surut kembali.
"Kerugian paling ada dokumen dan surat-surat penting. Kalau barang elektronik dan perabot sudah jelas rusak karena terendam banjir," ujarnya.
Kepala Desa Lembang Yono Maryono mengatakan, banjir yang terjadi disebabkan jebolnya sebuah tanggul yang dibangun tiga tahun silam. Tanggul jebol akibat tingginya volume aliran sungai saat hujan deras mengguyur kawasan Lembang.
"Tanggul yang jebol adalah tanggul yang dibangun tiga tahun silam. (Tanggul) tidak kuat menahan derasnya arus sungai yang semalam setelah hujan deras," ungkap Yono.
Yono menyebutkan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun ada sekitar 300 rumah warga terkena banjir tersebut.
Untuk mencegah banjir susulan, lanjut Yono, pihak desa bersama BPBD, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, serta warga akan membuat tanggul sementara dari karung-karung yang berisi pasir sebelum tanggul tersebut diperbaiki.
"Upaya antisipasi awal akan kita pasang karung-karung pasir agar saat hujan datang tidak terjadi banjir seperti ini lagi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak video Ratusan Warga Pasangkayu Sulbar Terisolir Terjebak Banjir:
(mso/mso)