Pemudik yang datang ke Ciamis terus bertambah jumlahnya mencapai 34.062 orang. Pemkab Ciamis meminta camat dan kades menyiapkan tempat karantina lokal mandiri untuk mengontrol pemudik.
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menjelaskan tempat karantina lokal mandiri di tingkat Desa dan Kecamatan ini fungsinya sama seperti Karantina lokal terbatas, yang sebelumnya telah diberlakukan Pemkab Ciamis. Berfungsi untuk tempat pengecekan dan pemeriksaan warga dari luar daerah yang pulang ke kampung.
"Upaya pengecekan bagi para pemudik yang baru datang agar dilakukan screening dasar sebelum kembali ke keluarganya di tempat khusus yang disediakan oleh setiap Desa atau Kecamatan. Seperti cek suhu tubuh, asal keberangkatan dan diarahkan untuk melakukan isolasi mandiri," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herdiat mengatakan warga yang kini telah pulang kampung dari luar daerah termasuk zona merah jumlahnya cukup banyak. Setiap hari terus bertambah kini mencapai 34.062 orang yang tersebar di 27 Kecamatan.
"Dengan kondisi ini harus jadi perhatian sungguh-sungguh dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten, Kecamatan dan sampai tingkat Desa," katanya.
Herdiat meminta kepada Camat dan Pemerintah Desa agar terus memberikan imbauan bagi warganya yang berada di zona merah untuk tidak mudik sementara. Hal itu bisa menjadi salah satu wujud kasih sayang kepada keluarga.
"Diimbau tidak mudik dulu, sebagai wujud kasih sayang kepada keluarganya, karena kita tidak tahu diperjalanan atau pada dalam dirinya membawa virus atau tidaknya," tegas Herdiat.
Masyarakat diminta untuk tenang dan tak panik berlebihan dalam menghadapi wabah Corona ini. Desa dan Camat harus lebih rajin memantau kondisi masyarakat di wilayahnya masing-masing.
Pantauan detikcom, beberapa desa dan dusun di Ciamis telah mendirikan posko-posko guna melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pendatang. Posko tersebut didirikan di setiap akses pintu masuk ke kampung.
Nekat Mudik Naik Speedboat, Warga Pangkalpinang Diamankan Polisi:
(mud/mud)