Jabar Hari Ini: Fadli Zon Unggah Foto Habib Bahar-Pelajar Kecanduan Lem

Jabar Hari Ini: Fadli Zon Unggah Foto Habib Bahar-Pelajar Kecanduan Lem

Tim detikcom - detikNews
Senin, 27 Apr 2020 20:30 WIB
Habib Bahar bin Smith
(Foto: Tangkapan layar Twitter Fadli Zon)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jabar Senin (27/4/2020). Mulai Politikus Gerindra Fadli Zon mengunggah foto habib Bahar bin Smith dan seorang pelajar SMP di Tasikmalaya kecanduan mengisap lem.

Fadli Zon Unggah Foto Habib Bahar Bareng Napi Bertato

Politikus Gerindra Fadli Zon mengunggah foto habib Bahar bin Smith bersama narapidana. Pengacara Bahar menyebut napi itu merupakan murid Bahar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Foto tersebut diunggah Fadli Zon di akun Twitternya pada Senin (27/4/2020) pukul 11.22 WIB. Dalam foto yang diunggah, terlihat Bahar berpose bersama puluhan orang.

Dalam foto berlatar hitam itu, habib Bahar tampak duduk di paling bawah menggunakan jaket kulit dengan topi ala koboi. Sementara orang-orang yang mengelilinginya bertelanjang dada dan terlihat tato di tubuhnya.

ADVERTISEMENT

"Ini foto epik. Habib Bahar Smith bersama murid-muridnya di Lapas Cibinong, Bogor. Diambil dr photo booth Lapas, foto oleh salah seorang napi," tulis Fadli Zon dalam keterangannya di Twitter.

Pengacara Bahar, Ichwan Tuankotta membenarkan foto tersebut merupakan Bahar. Dia menyebut foto itu kemungkinan sengaja dibuat Bahar di dalam Lapas Pondok Rajeg tempatnya menjalani hukuman.

"Iya sepertinya (foto sengaja diambil di Lapas)," ucap Ichwan saat dikonfirmasi.

Ichwan mengatakan orang-orang yang mengelilingi Bahar merupakan narapidana di lapas yang sama. Bahkan, kata Ichwan, napi bertato itu merupakan muridnya.

"iya betul, itu muridnya yang sudah bakti ke beliau," ujarnya.

Ichwan mengatakan Bahar sendiri memang mengajar selama menjalani hukuman atas kasus penganiayaan remaja. Selama di Lapas Pondok Rajeg, Bahar mengajar agama islam mulai dari mengaji hingga mengajar kitab Minhaju Sawi. Bahkan total murid napi yang diajar oleh Bahar hampir seluruh napi.

"Sekarang kemungkinan hampir 80 persen (napi) semua ngaji sama habib," kata dia.

Kecanduan Isap Lem Aibon, Remaja di Tasikmalaya Kerap Ngamuk

Seorang pelajar SMP di Tasikmalaya kecanduan mengisap lem hingga mabuk. Akibatnya, remaja ini kerap mengamuk hingga merusak perabotan rumah orang tua dan tetangganya.

Peristiwa ini diketahui setelah video seorang remaja di ikat orang dewasa beredar. Berdasarkan penelusuran Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Kabupaten Tasikmalaya, kejadian ini terjadi di kampung Cibenda, Leuwisari. Remaja yang terekam dalam video sengaja diikat keluarganya berinisial A (14).

"Videonya sampai ke kita dan kita telusuri memang ini terjadi di Sebuah Kecamatan di Tasikmalaya, dan kita sudah ke rumah remaja ini," Ucap Ato Rinanto, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya.

Pelajar kelas delapan SMP ini terpaksa diikat karena kerap mengamuk. Selain merusak fasilitas dan perabotan rumah, A juga sering merusak rumah tetangga orang tuanya.

Penyebabnya, A diduga kecanduan menghisap lem aibon hingga mabuk. A sering mengamuk jika permintaannya membeli lem ditolak keluarga.

"Jadi keluarganya ini sengaja ikat A karena sering mengamuk. Ternyata kita dalami ini disebabkan diduga akibat kecanduan lem. A kecanduan isap Lem sejak satu tahun lalu. Jika tidak diberi uang untuk beli lem maka akan ngamuk rusak rumah perabotan sampai rusak beberapa rumah tetangga," jelas Ato

Di hadapan Satgas KPAI, A mengaku mulai menghisap lem sejak duduk dibangku kelas tujuh. Lem yang dibeli ukuran kecil seharga Rp 4 ribu.

selain merasakan layaknya orang mabuk, A juga menjadi tempramental akibat kecanduan."Belinya lem kecil pak, mulai kelas satu SMP sampai kelas dua" ucap A singkat.

Pihak KPAID tetap meminta orang tetap memberlakukan A sebagai anak, tanpa melakukan tindak kekerasan. A akan menjalani pemulihan psikologis hingga medis agar kecanduan hisap lem bisa ditanggulangi.

Polisi Cianjur Dalami Adanya Korban Lain di Kasus Guru MTs Sodomi Murid

Polres Cianjur mendalami kasus pelecehan seksual dan sodomi yang dilakukan Yusuf Hidayat (31) salah seorang guru Mts di Kabupaten Cianjur pada anak didiknya sendiri. Polisi mencari kemungkinan korban lain.

Kasat Reskrim Polres Cianjur, AKP Nicky Ramdany, mengatakan, penyidikan dan penyelidikan lebih lanjut untuk mengumpulkan barang bukti lainnya, selain dari barang bukti yang diserahkan korban yang melapor.

"Kami koordinasi dengan jajaran Polsek Campaka untuk mendalami kasus dugaan pelecehan seksual pada korban yang masih di bawah umur," kata dia kepada detikcom.

Selain itu, lanjut dia, polisi juga menelusuri kaitan jumlah korban dari guru Mts tersebut. Apakah hanya ada satu orang, atau ada korban lainnya yang tidak melapor.

"Itu juga kami akan dalami, berapa banyak korban dan rata-rata usianya berapa tahun. Disamping korban yang melapor tersebut," tuturnya.

Menurutnya, Polres Cianjur akan menangani serius kasus pelecehan seksual pada korban di bawah umur. "Kami akan proses, untuk mencegah adanya kasus serupa," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, bermodalkan janji memberikan pelajaran tambahan, materi baru di ekstrakulikuler, seorang guru melakukan pelecehan seksual dan sodomi pada anak didiknya yang baru duduk di bangku kelas VII.

"Tersangka memperlakukan korban seperti seorang kekasih. Apabila ada kesempatan, pelaku langsung melakukan aksi bejatnya. Dari pengakuan pelaku, dia sudah 20 kali mensodomi korban," ucap Kapolsek Campaka, AKP Tio.

Tio menambahkan, atas tindakannya pelaku dijerat dengan pasal 82 ayat 1 dan 2 junto pasal 76 E, Undang-undang nomor 17 / 2016, tentang penetapan PP pengganti Undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

"Pelaku sudah diamankan di Mapolsek Campaka. Pelaku terancam kurungan penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp5 miliar," pungkasnya.

Istri di Sukabumi Bacok Suami Gegara Cekcok Soal Ekonomi

EL perempuan asal Kampung Leuweng Tengah, RT 005/005, Desa Gunung Batu, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi nekat membacok MAM suaminya sendiri menggunakan golok. Insiden itu dipicu obrolan soal perceraian dan omongan korban yang meminta kembali harta yang sudah diberikan.

Informasi yang diperoleh detikcom, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (25/4) lalu. Suami istri tersebut kerap cekcok hanya karena persoalan ekonomi, saat itu keduanya sedang berada di ruang tengah.

"Keduanya cekcok disebabkan faktor ekonomi dan terjadi lagi keributan pada siang pukul 11.00 WIB ketika pelaku dan korban di dalam rumah. Suaminya membicarakan masalah rumah tangga hingga ada perkataan cerai," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Rizka Fadhila melalui pesan singkat.

Setiap kali cekcok terjadi, korban kerap mengorek soal masalah rumah tangga dan meminta harta yang sudah diberikan. Karena sakit hati mendengar ucapan suaminya, pelaku naik pitam dan mengambil sebilah golok.

"Karena pelaku merasa sakit hati mendengar pembicaraan suaminya kemudian emosi langsung mengambil sebilah golok yang di simpan di atas panel pintu dan langsung membacok korban ke arah punggung belakang sebelah kiri dan kaki sebelah kiri sebanyak dua kali," lanjut Rizka.

Korban terkapar dengan luka robek di bagian punggung dan kaki, ia kemudian dibawa ke Puskesmas setempat.

"Kasus tersebut ditangani oleh Polsek Ciracap, korban mendapat perawatan di puskesmas. Info dari penyidik tidak dilanjutkan, permintaan keluarga dan kedua belah pihak. Karena mereka suami-istri dan salah paham," pungkas Rizka.

Minimarket di Antapani Bandung Ditutup Gegara Karyawannya Positif COVID-19

Salahsatu minimarket di Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Jawa Barat sementara ditutup karena salah satu karyawannya positif COVID-19.

Informasi tersebut, ramai tersebar di aplikasi media sosial WhatsApp Group, Senin (27/4/2020). "Iya betul," kata Camat Antapani Rahmawati saat dikonfirmasi via sambungan telepon.

Rahmawati menyebut, infomasi tersebut diketahui, Kamis (23/4) lalu dan keesokan harinya minimarket terus langsung ditutup.

"Hari Jumatnya langsung kita tutup, karena kan pas Tanggal 23 nya kita baru tahu, besoknya ditutup bersama Pak Danramil dan Pak Kapolsek," sebutnya.

Rahmawati berujar, karyawan minimarket tersebut masih warga Kota Bandung dan bukan warga Antapani.

"Dia Orang Tanpa Gejala (OTG), karena kan OTG, dia anak muda, dia merasa kalau COVID-19 harus panas tinggi atau apa, jadi dia kerja saja sepanjang itu," ujarnya.

Rahmawati menuturkan, seluruh karyawan minimarket tersebut juga sudah diisolasi dan minimarket masih ditutup.

"Sekarang masih tutup, kalau mau buka harus diganti seluruh pegawainya dan harus dirapid test kembali, kalau seluruh pegawainya dinyatakan negatif maka bisa dibuka kembali," tuturnya.

Pihaknya mengimbau, kepada warga jangan khawatir karena petugas di lapangan sudah melakukan penanganan.

"Saya punya Group RW, ada 62 RW, sudah dishare semua informasinya. Kita terus berupaya, jangan resah, petugas sudah bergerak. Sekarang toko sedang dibersihkan dan disemprot dinsinfektan," pungkasnya

Halaman 2 dari 5
(mud/mud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads