Kapolresta Cirebon Kombes Pol Syahduddi mengatakan tim Penjinak Bom (Jibom) dan Gegana Sat Brimob Polda Jabar telah mengidentifikasi ratusan mortir yang ditemukan di area penambahan bahan baku semen itu. Dari hasil identifikasi, sejumlah mortir dinyatakan masih aktif.
"Saat ini sedang proses disposal. Yang sudah tidak aktif dikubur di lokasi dengan aman. Kemudian, yang masih aktif dimusnahkan di lokasi penemuan," kata Syahduddi saat dihubungi, Minggu (26/4/2020).
Lebih lanjut, Syahduddi mengaku belum menerima data terkait jumlah mortir yang masih aktif. Menurutnya, jumlah mortir masih aktif tidak terlalu banyak. "Ada yang masih aktif, tidak banyak," kata Syahduddi.
Dikatakan Syahduddi, proses pemusnahan ratusan mortir tersebut masih dilakukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Syahduddi menyebutkan total mortir yang ditemukan di area tambang semen itu sekitar 500 buah. "Tadi siang kita mendapat laporan. Kurang lebih ada 500 benda diduga mortir peninggalan masa penjajahan Jepang," kata Syahduddi kepada detikcom melalui pesan singkatnya, Jumat (24/4/2020) sore.
Syahduddi mengaku telah berkoordinasi dengan Unit Penjinak Bom (Jibom) Sat Brimob Polda Jabar untuk memastikan kebenaran benda yang diduga mortir tersebut. Syahduddi juga mengaku telah memasang garis polisi di lokasi penemuan.
"Cuma untuk jenis belum bisa dipastikan. Kita sudah minta Unit Jibom Sat Brimob Polda Jabar untuk cek lokasi, sekaligus memastikan benda diduga mortir itu masih aktif atau tidak," kata Syahduddi.
(mso/mso)