Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak menurunkan niat warga Jakarta untuk mudik. Dalam Operasi Katupat di gerbang keluar Tol Cileunyi masih ditemukan kendaraan mobil yang berpelat nomor Jakarta.
Masih banyaknya mobil yang berasal dari Jakarta diduga karena ada kebocoran dari daerah penyangga Jakarta. Adanya pos di gerbang keluar Tol Cileunyi untuk menghalau kebocoran tersebut.
Kapolresta Bandung Kombes Hendra Kurniawan mengatakan, banyaknya kendaraan berpelat nomor Jakarta akibat tidak tersortirnya semua kendaraan di daerah Karawang, Bekasi dan daerah lainnya.
"Ini kan yang bocor-bocor sebetulnya, artinya di daerah Karawang, Bekasi itu disortir namun lolos. Bocornya kita kembalikan lagi," kata Hendra kepada detikcom saat ditemui di Tol Cileunyi, Jumat (25/4/2020).
Hendra menambahkan dalam pelaksanaan operasi, petugas melakukan razia selektif. Razia tersebut mengawasi kendaraan yang berpotensi akan mudik.
"Kita lakukan razia selektif, nomor-nomor kendaraan dari luar kota kita periksa apabila memang menemukan kendaraan yang berpotensi mudik kita kembalikan," ujarnya.
Di hari kedua penerapan Operasi Ketupat ini sudah ada 71 mobil dikembalikan. Total dalam dua hari ini sekitar 208 mobil yang dipaksa putar balik.
"Tadi kurang lebih sudah 71 mobil kita kembalikan," kata Hendra.
Selain itu, Hendra mengatakan jumlah personel jadi hasil evaluasi selama dua hari penerapan operasi ini. Keterbatasan jumlah personel dengan waktu kerja 24 jam akan menjadi peluang bagi pemudik mencuri kesempatan.
"Operasi Ketupat ini akan dilakukan selama 24 jam, selama 37 hari, makanya kita pun akan evaluasi terus terkait dengan personel kita, enggak kuat anggota kita 24 jam. Akan diperbanyak, termasuk di PSBB itu," ujarnya.
Sementara itu, petugas gabungan Polresta Bandung dan Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung menggelar Operasi Ketupat di gerbang keluar Tol Cileunyi. Dalam operasi tersebut, lima orang penumpang mobil harus berjalan kaki sejauh satu kilo meter untuk mencari angkutan umum.
Hal tersebut dialami oleh lima orang pekerja yang menumpang pada satu mobil. Saat diperiksa petugas, penumpang di dalam mobil tersebut berjumlah delapan orang.
Dalam pelaksanaan operasi ini, prosedur penangan COVID-19 tetap berlaku. Seperti penggunaan masker, kapasitas penumpang dan tujuan pengendara. Apabila diketahui akan mudik, mobil akan dipaksa untuk memutar balik.
"Di sini pak berhentinya. Keluar dulu, keluar dulu pa," kata petugas kepada penumpang yang melebihi kapasitas.
Hanya lima orang yang ikut menumpang, sedangkan mobil yang masih berisi tiga orang itu memutar balik kembali ke dalam tol.
Rupanya mereka merupakan pekerja di proyek Kereta Cepat dan ikut menumpang pada mobil tersebut. Lima orang tersebut diminta untuk menunjukkan surat jalan atau keterangan kerja.
"Mana pak boleh saya liat, KTP-nya juga," ucap Kasatlantas Polresta Bandung AKP Hasby Ristama, Sabtu (25/4/2020).
Mereka kemudian menunjukkan surat tugas dan KTP. Dinilai lengkap, mereka diperbolehkan pergi dengan berjalan kaki sekitar satu kilo meter hingga menemukan angkutan umum.
"Itu ada angkot di sana, gak apa-apa yah. Mohon maaf nih pa, kondisinya dan prosedurnya seperti ini," kata Hasby.
Selain itu, dari pantauan detikcom, hingga Sabtu (25/4/2020) pukul 14.00 WIB di gerbang keluar Tol Cileunyi, sudah dua bus kecil yang diberhentikan dan memaksa penumpangnya untuk turun. Menurut petugas, penumpang dalam bus tersebut melebih kapasitas dan berdesakan.