.webp)
Satuan Lalu Lintas Polres Sukabumi mulai melaksanakan Operasi Ketupat Lodaya 2020. Selain membangun pos pengamanan, mereka juga mendirikan Pos Penyekatan atau check point di wilayah perbatasan.
Selain pos penyekatan petugas juga mendirikan pos di jalur wisata. Pos itu berada di titik terminal Benda Cicurug, Pos PJR Cibolang, terminal Cikembang, pertigaan Geopark atau Loji dan di Simpang 3 Gunung Butak Palabuhanratu.
"Kami tidak melakukan penutupan arus, hanya melakukan penyekatan supaya masyarakat yang datang dari zona merah tidak masuk Kabupaten Sukabumi. Begitupun sebaliknya, masyarakat dari wilayah zona hijau tidak memasuki wilayah zona merah," ucap Kasat Lantas Polres Sukabumi Iptu Riki Fahmi Mubarok, Sabtu (25/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi Ketupat yang biasa dilakukan tiap tahun saat Ramadhan hingga lebaran Idul Fitri, kali ini berbeda karena polisi bertugas di tengah pandemi Corona atau COVID-19. Sejumlah kebijakan diambil untuk mencegah penyebaran virus semakin meluas.
Biasanya, pelaksanaan operasi hanya 14 hari dimulai dari H-7 hingga H+7 lebaran, tahun ini dilaksanakan selama 37 hari mulai awal Ramadhan hingga 31 Mei 2020. Hal ini, menurut Riki, merupakan wujud komitmen Polri terhadap Kebijakan yang diputuskan oleh Presiden Jokowi yakni soal larangan mudik lebaran.
"Operasi tahun ini sangat berbeda, yang biasanya kita melayani orang mudik, sekarang kita ditugaskan untuk melarang orang mudik. Jadi kita harus lebih simpatik dan humanis kepada masyarakat," ujar Riki.
Personel disiagakan di pos check point merupakan gabungan dari Sat Lantas Polres Sukabumi, anggota Polsek, TNI, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi pengecekan suhu tubuh pengemudi, pengecekan jumlah penumpang atau harus setengah dari kapasitas kendaraan, pengecekan domisili sesuai dengan KTP, dan kendaraan disemprot disinfektan.
"Apabila melaksanakan mudik, kami imbau untuk tidak mudik dan kami putar balikkan di tempat yang sudah disiapkan. Begitupun dengan masyarakat yang akan keluar, apabila dia menuju ke zona merah akan kami larang dan putar balik kembali," ucap Riki.
