Ngabuburit di bulan Ramadhan bisa dilakukan dalam beragam cara. Tak harus ke pusat kota atau jalan-jalan ke ruang publik.
Tradisi ngabuburit bisa dilakukan dimana saja, yang penting hati riang rasa lapar terlupakan. Sehingga membuat waktu berbuka puasa bergulir tanpa terasa.
Seperti yang dilakukan sekelompok anak-anak yang ngabuburit dengan cara membuat rumah-rumahan jerami di sawah yang baru saja selesai panen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sambil menemani orang tuanya yang sedang memanen padi di Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, anak-anak membuat rumah-rumahan dari jerami.
![]() |
Keceriaan terpancar dari ekspresi mereka. Anak-anak desa ini seperti kebal rasa gatal, meski berguling-guling di atas jerami.
Sebagian besar petani padi di wilayah Kabupaten Pangandaran sumringah. Saat ini mereka mulai memasuki masa panen di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Ibarat menemukan oase di padang pasir, panen kali ini terasa sangat berarti karena terjadi saat petani sedang mengalami masa sulit. "Sejak pekan lalu mulai masuk masa panen, mungkin sudah ada 30 persen lahan sawah yang panen, puncaknya nanti di pertengahan Mei," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Sutriaman, Jumat (24/4/2020).
Panen kali ini sangat berharga bagi para petani, sebagai bekal agar bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19. "Jika sudah panen, minimal kebutuhan pangan pokok yaitu beras sudah tersedia, untuk bekal menghadapi situasi ekonomi tak menentu akibat pandemi COVID-19," tutur Sutriaman.