Pemkab Cirebon mencatat jumlah perantau asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang sudah mudik mencapai 35.217 orang saat masa pandemi Corona atau COVID-19 pada Maret-April 2020. Pemkab Cirebon telah membuat enam pos pemeriksaan kesehatan atau check point bagi pemudik.
"Sampai hari ini jumlah pemudik sudah sekitar 35 ribuan. Hari ini sudah diberlakukan larangan mudik, kemungkinan menurun," kata Bupati Cirebon Imron Rosyadi kepada awak media di pos pemeriksaan kesehatan di Jalan Otto Iskandar Cirebon, Jawa Barat, Jumat (24/4/2020).
Imron mengatakan Pemkab Cirebon bekerjasama dengan Polri dan TNI mendirikan enam pos pemeriksaan kesehatan bagi pendatang. Masing-masing pos bakal dijaga sekitar 10 sampai 13 personel gabungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masing-masing pos nanti ada rapid test. Jadi, pemudik yang panasnya tinggi, atau yang mengeluhkan gejala COVID-19, akan kita rapid test. Kita akan lakukan penanganan khusus," kata Imron.
Kapolresta Cirebon Kombes Pol M Syahduddi mengatakan pos pemeriksaan bakal beroperasi selama 24 jam. Selain sebagai pos pemeriksaan kesehatan pemudik, check point juga difungsikan sebagai pos Operasi Ketupat Lodaya.
"Ini beriringan Operasi Ketupat Lodaya, dimulai hari ini hingga 27 hari ke depan. Tadi sudah kita tinjau di check point Dukupuntang, Weru, Ciperna dan Losari. Itu semua titik-titik yang sudah kita antisipasi untuk mendata warga masyarakat kita yang datang dari luar daerah," tutur Syahduddi.
Selain itu, polisi mengantisipasi secara persuasif bagi pemudik asal daerah lain yang melintas di Cirebon untuk kembali ke perantauannya. Pihaknya telah menyiagakan sejumlah personel di perbatasan dan pintu Tol Palimanan.