.webp)
Pemkab Bandung mendistribusikan bantuan sembako kepada 8.365 kepala keluarga di tujuh kecamatan yang terdampak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Parsial. Bantuan ini merupakan pintu bantuan kesembilan yang disampaikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.
Sebelumnya, Emil menyampaikan ada sembilan pintu bantuan yang disediakan pemerintah untuk membantu warga yang terdampak virus Corona. Pintu bantuan tersebut di antaranya Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos), dari presiden untuk perantau di Jabodetabek, Dana Desa, Kartu Pra Kerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari kabupaten/ kota.
Kepala Dispakan Kabupaten Bandung, Dadang Hermawan menyebut sembako tersebut akan didistrubusikan kepada 8.365 KK. Sebanyak 83.650 kilogram beras, 16.730 kilogram gula pasir dan 16.730 liter minyak goreng telah disiapkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bantuan itu akan diterima sejumlah 8.365 KK di 7 kecamatan, yang sudah terverifikasi datanya oleh Dinsos (Dinas Sosial)," ujar Dadang seperti dalam rilis yang diterima detikcom, (24/4/2020).
Dadang menambahkan, dari 8.365 KK tersebut, nantinya setiap orang akan mendapatkan 10 kilogram beras, dua kilogram gula pasir, dan dua liter minyak goreng. Sedangkan saat penyaluran, dalam prosesnya akan melibatkan pengawalan dari Satuan Pamong Praja (Satpol PP).
Dari 8.365 KK tersebut, Dadang mengakatan sudah memiliki data yang terverifikasi Dinas Sosial Kabupaten Bandung. Tujuh kecamatan tersebut di antaranya Kecamatan Bojongsoang sekitar 1.474 KK, Kecamatan Dayeuhkolot 1.038 KK, Kecamatan Cimenyan 1.455 KK, Kecamatan Margahayu 590 KK, Kecamatan Cileunyi 1.557 KK, Kecamatan Cilengkrang 752 KK, dan Kecamatan Margaasih 1.499 KK.
"April ini Insyaa Allah seluruh kecamatan akan terdistribusi. Yang jelas data yang kami terima itu sudah terverifikasi seluruhnya. Bila hari ini kami menerima data untuk 3 kecamatan, kami langsung kirim barang ke gudang dan dari gudang langsung disalurkan ke kecamatan yang dimaksud," terang Dadang.
Pihaknya telah mengajukan penyaluran bantuan untuk dua bulan, yaitu April dan Mei sesuai masa tanggap darurat COVID-19 di Kabupaten Bandung. Namun demikian, rencana penyaluran sudah disiapkan hingga Oktober mendatang. Hal itu menurutnya sebagai antisipasi, bila perkembangan dampak wabah belum membaik.
Dadang mengharapkan, agar data warga yang menerima bantuan tidak tumpang tindih antara pusat, provinsi dan daerah. Apabila ada warga yang mendapatkan lebih dari satu pintu bantuan akan menimbulkan kecemburuan sosial di masyarakat.
"Jangan sampai ada warga yang kebagian bantuan lebih dari satu sumber, dan menimbulkan kecemburuan bagi yang lebih berhak," pungkasnya.
Pembagian Sembako di Rumah Gubernur Kaltim Membeludak!:
(mud/mud)
