Peneliti Observatorium Bosscha di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, gagal melihat penampakan hilal sebagai penanda awal bulan Ramadhan 1441 Hijriah, Kamis (23/4/2020).
Meskipun cuaca cerah sejak pagi hari hingga menjelang malam, namun peneliti kesulitan melihat hilal hingga matahari terbenam.
"Kami dari tim Observatorium Bosscha sudah lakukan pengamatan jelang bulan Ramadhan, dan hasilnya, hilal tidak terlihat hingga matahari terbenam," ungkap staf peneliti Observatorium Bosscha, Agus Triono P. J, saat dihubungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan, terjadi penumpukan awan yang cukup tebal di sebelah barat wilayah Bandung Raya sehingga bulan sabit muda sebagai penanda masuknya awal Ramadhan sama sekali tidak terlihat.
"Hasil pengamatan kami sudah disampaikan ke pihak yang berwenang menentukan awal Ramadhan, yaitu pemerintah melalui proses sidang isbat," katanya.
Dia mengungkapkan, pengamatan hilal dilakukan dengan bantuan dua buah teleskop berukuran 106 mm dan 66 mm berjenis refraktor yang masing-masing dilengkapi detektor kamera berbasis CCD.
"Citra yang ditangkap oleh kamera kemudian diproses menggunakan perangkat pengolahan citra untuk meningkatkan tampilan sabit bulan," terangnya.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pengamatan kali ini hanya dilakukan tim internal Bosscha saja. Hal itu dalam rangka mematuhi anjuran pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang sedang mewabah saat ini.
"Tapi kami menyediakan layanan streaming melalui kanal youtube agar masyarakat tetap bisa melihat pengamatan," tandasnya.
(mud/mud)