"Data yang kami terima hari ini, angka dropping 11 ribuan ya. Kami menerima laporan 7.900 berhasil diserahkan, 579 yang dikembalikan atau diretur, jadi baru 2,42 persen serapannya," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) COVID-19 Jabar Daud Achmad saat, Kamis (23/4/2020).
Sebelumnya, sempat beredar video viral yang menampilkan penolakan warga saat petugas Pos menyerahkan bansos provinsi. Diketahui kemudian, kejadian itu terjadi di Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jabar Dedi Sopandi mengatakan, kasus serupa juga terjadi di wilayah Kabupaten Bandung seperti di Nagreg, Solokan Jeruk.
Menurutnya, hal itu bisa terjadi karena tingkat solidaritas warga yang tinggi. "Tidak menolak sebetulnya, yang terjadi adalah karena jiwa gotong royong masyarakat yang tinggi. Kekesalannya karena data, jadi pada saat dia mendapatkan, sementara ada orang lain yang lebih membutuhkan tidak mendapatkan rasa empati masyarakat ini saya kira bagus," kata Dedi.
"Lebih baik tidak dapat, karena solidaritas. Saya pernah berembug dengan camat dan kepala desa. Akhirnya pembagian bantuan terus dilakukan tapi mereka minta ada perubahan data dulu, update data karena ada yang meninggal atau sudah pindah masuk dalam daftar," ujarnya.
(yum/mso)