.webp)
Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, mengancam akan menutup pasar tradisional kalau masih banyak masyarakat yang melanggar aturan selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal tersebut diungkapkan Umbara usai menyambangi sejumlah pasar tradisional dan mendapati banyak pedagang dan pembeli masih berkerumun tanpa mengindahkan physical distancing.
Beberapa kali petugas kepolisian dibantu Satpol PP menyampaikan imbauan melalui pengeras suara agar masyarakat menjaga jarak serta tidak berkerumun saat berbelanja di pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau besok masih seperti ini, Senin mendatang seluruh pasar tradisional ditutup. Supaya PSBB berhasil masyarakat harus kalau berhasil berarti virusnya enggak menyebar lagi, yang untung nanti rakyat, masyarakat," kata Aa Umbara, Kamis (23/4/2020).
Dia menyatakan, hari ini pihaknya masih memberikan toleransi kepada pedagang maupun pembeli di pasar. Tetapi jika kejadian ini kembali terulang, bupati mengancam menutup semua pasar tradisional di Bandung Barat.
"Karena memang besok mau shaum, sekarang kita toleransi lah. Tapi kalau besok sampai Sabtu atau Minggu misalnya masih ramai, ya terpaksa seluruh pasar kita tutup," ujarnya.
Hari kedua penerapan PSBB di tujuh kecamatan di Bandung Barat, Umbara mengakui mesti ada evaluasi menyeluruh lantaran banyaknya pelanggaran sehingga perlu dilakukan pengetatan dan pengawasan oleh dinas terkait.
"Kalau perlu nanti menurunkan Satpol PP dan BPBD bahkan sampai 100 orang untuk mengawasi pembeli dan pedagang," tegasnya.
Umbara meminta pengelola pasar dibantu kepolisian, TNI serta Satpol PP segera mencari solusi agar aturan PSBB benar-benar diterapkan pedagang maupun pengunjung pasar. Termasuk juga pengaturan keluar masuk kendaraan.
"Sebenarnya physical distancing bisa dijalankan asalkan pedagang memiliki niat. Kalau terus begini, polisi, TNI serta Satpol PP harus selalu ada," jelasnya.
Evaluasi PSBB, Ini Perintah Jokowi ke Semua Daerah:
(mud/mud)
