Pemkot Serang memberikan bimbingan konseling psikologi bagi anak mendiang Yulie Nuramelia (43) yang meninggal dunia usai tak makan 2 hari di tengah pandemi COVID-19. Pembinaan akan diserahkan ke tim yang ditunjuk oleh Pemkot.
Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, satu anak mendiang nanti akan dibina Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB). Pembinaan baik itu secara mental, pendidikan dan kebutuhan lainnya. Konseling psikologi sendiri akan dilakukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Insya Allah dalam pembinaan ini, Pemkot Serang akan menaggung segala risikonya termasuk juga pembiayaan," kata Syafrudin kepada wartawan, Rabu (22/4/2020).
Pembinaan sampai konseling psikologi ini akan dilakukan kurang lebih selama sebulan ke satu anak mendiang yang berumur 17 tahun.
Di tempat sama, Kepala DP3AKB Toyalis menambahkan, bahwa si anak mengalami tekanan setelah ada pengakuan mendiang ibunya tak makan selama dua hari. Si anak juga sempat mengalami pingsan.
"Kalau memang dia merasa tertekan biar nanti orang psikolog yang akan memberikan terapinya," ujar Toyalis.
Pertimbangan kedua adalah, si anak sendiri bersama ayahnya. Sedangkan anak mendiang yang lain ada yang kembali ke keluarga besar lain.
"Kami khawatir tidak ada keluarganya di rumahnya, hidupnya sendiri hanya dengan orang tua laki-laki," katanya.
Hak anak ini seluruhnya akan dijamin oleh Pemkot Serang. Selama konseling DP3AKB berharap si anak tenang selama mendapatkan pendampingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memilukan! Kakak Beradik di Muara Enim Ditemukan Lemas Kelaparan:
(ern/ern)