Seorang guru di Garut terpaksa mengajar door to door ke rumah murid-muridnya. Hal itu dilakukan karena belajar via online sulit dilakukan di pelosok Garut di tengah pandemi virus Corona ini.
Hal tersebut dilakukan oleh Ujang Setiawan (50), guru sekolah dasar (SD) Negeri Purbayani 1, Kecamatan Caringin. Di tengah pandemi COVID-19, pelajar di sana kesulitan untuk belajar.
Medan yang berada di pelosok Garut tanpa ponsel dan televisi membuat Ujang putar otak untuk mengajar murid-muridnya. Dia akhirnya memutuskan mengunjungi rumah muridnya.
"Di sini tidak semua anak memiliki HP Kalau pun ada yang punya, mereka bingung cara pakainya. TV juga sulit. Itu jelas menjadi kendala ketika menerapkan belajar online. Akhirnya saya putuskan untuk keliling ke rumah-rumah mereka," ucap Ujang saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (18/4/2020).
Ada sekitar 45 orang anak didik Ujang. Ujang mengajar di kelas 5 sekolah dasar tersebut. Ujang mengatakan, 45 orang tersebut tersebar di enam kampung di Kecamatan Caringin.
"Cara mengajarnya, saya datang ke kampung. Murid yang ada di kampung itu saya berikan materi pembelajaran di salah satu rumah," kata Ujang.
Beragam mata pelajaran diajarkan Ujang kepada murid-muridnya. Enam hari dalam seminggu dia manfaatkan untuk berkeliling ke enam kampung itu dan mengajar para murid.
Ini merupakan inisiatif Ujang. Dia tak ingin anak didiknya kehilangan kesempatan untuk belajar di tengah pandemi Corona saat ini.
"Anak-anak kangen belajar di sekolah. Minimal dengan saya ngajar ke rumah mereka bisa mengobati kerinduan untuk belajar," tutup Ujang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Corona Mewabah, Guru PAUD di Purwakarta Jadi Petani Jahe Merah Dadakan:
(ern/ern)