Program ini menyasar keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak, untuk memanfaatkan berbagai fasilitas kesehatan dan pendidikan yang tersedia. "Kartu PKH rutin diteruskan, kemudian ada Kartu Sembako," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil itu di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (17/4/2020).
Kemudian ada juga bantuan dari Kartu Pra-Kerja. Untuk Jawa Barat sendiri diberi kuota mendekati 1 juta orang yang diberikan kepada pengangguran atau korban PHK.
"Kemudian ada dana desa mendekati 30 persen, ini diberikan kepada warga di pedesaan yang terdampak COVID-19 di desa, kemudian ada Bantuan Presiden agar tidak mudik atau untuk perantau, jumlah Rp 600 ribu dikali tiga (bulan)," kata Emil.
Selain Bantuan Presiden, Pemprov Jabar pun menurunkan dana sebesar Rp 500 ribu untuk hampir satu juta warga rawan miskin baru terdampak COVID-19, dana itu akan diberikan selama empat bulan ke depan.
"Kemudian ada bantuan dari kota dan kabupaten masing-masing, nah bagi mereka yang tidak terdata atau tidak punya KTP akan dibantu lewat gerakan nasi bungkus," ujarnya.
"Kepada yang masih terlewat silakan laporkan melalui aplikasi Pikobar, dan argumentasikan apa yang kurang," katanya.
(yum/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini