Permintaan kolang kaling atau buah aren asal Kabupaten Sumedang, mulai meningkat menjelang Ramadhan. Kolang-kaling ini biasa dibuat beragam jenis cemilan.
Ating (55), Salah satu petani kolang kaling asal Dusun Puncak RT 02, RW 01, Desa Genteng, Kecamatan Pamulihan, mengatakan, saat ini dirinya telah mendapatkan permintaan buah kolang kaling hingga 2 ton lebih per minggu, jumlah permintaan itu melonjak dari beberapa hari ke belakang.
Ating mengaku, saat ini dirinya telah mendapatkan permintaan buah kolang kaling dari sejumlah pedagang di Pasar Tanjungsari, Pasar Cileunyi, dan Pasar Ujung Berung Kota Bandung, permintaan itu melonjak karena beberapa hari lagi memasuki bulan ramadhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika hari biasa omset penjualan buah kolang kaling hanya 1 kuintal per minggunya, namun saat menjelang bulan puasa meningkat menjadi 2 ton lebih per minggu, Bahkan 2 ton juga tidak akan cukup," kata Ating saat ditemui di rumahnya yang sekaligus tempat produksi kolang kaling, Jumat (17/4/2020).
Kata Ating, banyaknya permintaan sehingga harga jual buah kolang kaling saat ini telah mengalami kenaikan dari harga biasanya.
"Sebelumnya, kalo hari-hari biasa harganya Rp 7 ribu per kilogram, namun masuk bulan Ramadhan ini harganya naik hingga mencapai Rp 9 ribu per kilogramnya," tutur Ating.
Menurut Ating, dalam satu hari dirinya hanya bisa memproduksi kolang kaling dikisaran 60 kilogram, mulai dari memanen, memasak, dan mengupas kulit buah aren mentah.
"Karena prosesnya manual, jadi dalam sehari hanya mampu memproduksi sebanyak 60 kilogram, belum lagi jumlah permintaan yang banyak," ucap Ating.
Dengan merebaknya wabah virus corona (Covid-19) saat ini, Ating mengatakan kondisi tersebut tidak mengganggu terhadap permintaan kolang-kaling di pasaran.
"Alhmadulillah masih normal, Kalau bagi petani kolang-kaling seperti saya, dangan adanya virus Corona saat ini tidak ada pengaruhnya. Apalagi mendekati bulan puasa permintaan kolang kaling mulai meningkat.
Ditanya soal kendala, Ating menyebutkan tidak ada masalah selama proses produksi kolang-kaling pada wabah pandemi COVID-19 ini, hanya saja jumlah permintaan yang banyak kadaang tidak tertampung.
"Untuk kendala alhamdulillah tidak ada, bahan juga tidak terlalu sulit di dapat walau sekarang lagi musim wabah virus Corona," katanya
(mud/mud)