Dampak mewabahnya virus Corona yang berlangsung hampir dua bulan ini sangat dirasakan warga Purwakarta. Hal ini terlihat dari ramainya kantor pegadaian di yang berlokasi di Jalan Kapten Halim, Purwakarta, Jawa Barat. Mereka umumnya hendak menggadaikan harta benda, termasuk perhiasan, untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Transaksi gadai pun naik mencapai 10 persen.
"Untuk transaksi gadai naik 10 persen dan non-gadai 80 persen. Kalau barang, kami masih tetap perhiasan emas dan berlian. Selainnya, barang elektronik dan kendaraan bermotor. Kalau dampak penyebaran virus, justru kami mengalami kenaikan (transaksi) karena kami yakin masyarakat butuh data yang fresh untuk mengurangi dampak," ujar Kepala Cabang Pegadaian Purwakarta Wahyu Cahyo kepada detikcom di kantornya, Rabu (15/4/2020).
Jeritan warga masyarakat semakin kencang diteriakkan sebagai dampak dari COVID-19 yang menyerang. Pemutusan hubungan kerja, pekerja dirumahkan, hingga sulitnya mendapatkan penghasilan menjadi momok yang menghantui saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak yang harus dikorbankan untuk bertahan hidup, termasuk menggadaikan harta benda yang dimilik. Warga memadati kantor Pegadaian, mulai di dalam kantor hingga ke pelataran.
Salah satu warga mengaku terpaksa menggadaikan perhiasannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini dilakukan karena suaminya terkena dampak corona, yakni dirumahkan dari tempat bekerjanya di pabrik.
"Gadai gelang. Alasannya, butuh uang. Suami saya kena dampak, dirumahkan, makanya menggadaikan," ujar Elita, ketika mengantre panggilan di kantor Pegadaian.
Berdasarkan data sebaran tertanggal 14 April 2020, di Purwakarta terdapat orang dalam pemantauan sebanyak 170 orang, pasien dalam pengawasan 21 orang, dan pasien positif 5 orang.
(mud/mud)