Ribuan warga Garut dirumahkan akibat dampak dari pandemi virus COVID-19 atau Corona. Pemerintah sedang mencari solusi.
Menurut Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, setidaknya ada 450 ribu Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pandemi virus Corona di wilayah Garut.
"Data sementara, itu ada 450 ribu KK yang terdampak wabah ini," kata Helmi Selasa (14/4/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helmi menjelaskan, banyak warga Garut yang dirumahkan akibat pandemi virus Corona oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Contohnya seperti para tenaga kerja di sektor pariwisata. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Garut, setidaknya ada seribuan karyawan hotel dan restauran yang dirumahkan.
Mereka dirumahkan akibat perusahaan tak mampu memberi upah gegara sepi pengunjung.
Terkait hal ini, Pemda Garut, kata Helmi saat ini tengah mencari solusi. Helmi juga meyakinkan ada bantuan yang akan diberikan oleh pemerintah.
"Alhamdulillah ada 61 ribu dari provinsi, pemerintah pusat dari BPNT ada sekitar 285 ribu. Kemudian ditambah nanti dari kabupaten dan dari desa," kata Helmi.
"Tapi memang semuanya belum cair. Saya mohon untuk bersabar. Memang ini perlu proses dari pusat dan provinsi," ucap Helmi menambahkan.
Helmi mengimbau warganya untuk tetap solid melawan pandemi virus Corona. Dia meminta warganya yang berkecukupan untuk membantu warga yang terdampak.
"Kami berharap kita bersama hadapi COVID-19 ini. Kami imbau kepada yang punya kelebihan untuk bisa berikan rizkinya sebagai bentuk kepedulian terhadap warga lain yang terdampak," tutup Helmi.
Tonton video Dievakuasi Petugas, Pasien Corona di Mamuju Disemangati Warga:
(mud/mud)