Jalani Rapid Test, 8 Warga Ciamis Terindikasi Positif Corona

Jalani Rapid Test, 8 Warga Ciamis Terindikasi Positif Corona

Dadang Hermansyah - detikNews
Minggu, 12 Apr 2020 10:51 WIB
Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona, apakah semua paham? (Danu Damarjati/detikcom)
Foto: Ilustrasi istilah-istilah terkait virus Corona, apakah semua paham? (Danu Damarjati/detikcom)
Ciamis - Pemerintah Kabupaten Ciamis telah melakukan rapid test (RDT) terhadap orang yang kontak dengan pasien positif Corona dan tes di RSUD Ciamis. Dari hasil rapid test itu, 8 orang menunjukkan hasil positif.

Namun hal tersebut belum terkonfirmasi, harus dilakukan swab test atau PCR. Pusat Informasi dan Koordinasi (PIK) COVID-19 baru mengumumkan pasien positif, ketika rapid test dan swab test menunjukkan positif.

Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, di Kabupaten Ciamis hanya ada 2 pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. Sedangkan yang rapid test harus dikaji lebih dalam dan dilakukan tes lanjutan.

"Hasil PCR 2 positif, sedangkan hasil rapid test 8 orang positif. Dari 8 orang itu, kami telah mengirimkan sampel untuk swab test (PCR) ke Jakarta, hasilnya 3 dinyatakan negatif swab test. Sedangkan untuk 5 lainnya masih menunggu hasil," ucap Juru Bicara PIK COVID-19 Kabupaten Ciamis Bayu Yudiawan, Minggu (12/4/2020).

Bayu menerangkan meski hasil rapid test menunjukkan positif, belum tentu hasil PCR juga positif, begitu juga sebaliknya. Hasil Rapid test tersebut jadi dasar untuk kajian dan tindakan epidemiologi. Sehingga menjadi dasar untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Bayu menerangkan Rapid diagnostic test itu untuk mengukur anibodi imunoglobulin yang melawan penyakitnya. Sedangkan Polynerase Chain Reaction (PCR) mengukur antigen virusnya.

Menurut Bayu, imunoglobulin akan menghabisi virus rata-rata selama seminggu sehingga virus akan habis pada hari ke 14.

"Makanya isolasi minimal 14 hari. Sehingga pada hari itu PCR akan bereaksi negatif karena virusnya sudah habis tapi RDT tetap positif karena imunoglobulin masih berjaga," terang Bayu.

Dikatakan Bayu, mulai minggu ketiga (relatif) imuniglobulin G akan tetap ada dalam waktu lama walaupun PCR virusnya sudah negatif. Ini bisa dikategorikan pasien sudah sembuh dan tidak menularkan lagi.

"Tetapi selama PCR masih positif dalam artian virus masih ada, pasien masih berpotensi menularkan makanya yang diumumkan dalam sistem pencatatan pelaporan di kita yang hasil PCR. Disamping itu akurasi PCR lebih tinggi dari RDT," ujarnya. (mso/mso)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads