Pandemi Corona yang mewabah ke berbagai daerah disikapi dengan beragam cara oleh masyarakat. Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kawula muda beraksi ikut ambil bagian melawan virus Corona atau COVID-19.
Aksi para pemuda Garut dari berbagai golongan dan komunitas nyata adanya. Mereka punya cara masing-masing dalam menunjukkan partisipasinya ikut menanggulangi COVID-19.
Seperti dilakukan pegiat media sosial Garut, Teddy Purnama (24). Teddy melakukan aksi bagi-bagi minuman herbal dan masker kepada masyarakat di jalanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dengan tim melakukan aksi bakti sosial dengan cara bagi-bagi minuman herbal di jalanan. Minuman yang dibagi bisa membuat badan sehat," ucap Teddy, Sabtu (11/4/2020).
Masyarakat yang masih bekerja di tengah pandemi Corona, khususnya kalangan bawah, jadi sasaran Teddy dalam aksi bagi-bagi ini. ia menjelaskan ada misi yang besar di balik aksinya berbagi minuman dan masker.
"Sambil berbagi, kami edukasi juga ke masyarakat. Corona itu seperti apa, bagaimana dampaknya, kemudian apa pentingnya diam di rumah. Kita juga membagi masker," kata Tedy.
Simak juga video Pria Asal Garut Ini Klaim Ciptakan Obat Herbal untuk Corona:
Selain pegiat media sosial, aksi cegah virus Corona oleh pemuda juga dilakukan sekumpulan mahasiswa dari berbagai kampus di Garut. Mereka ikut berperan melawan Corona dengan menggalang dana untuk membantu tenaga medis.
Salah seorang peserta kegiatan, Rekki Subagja (24) mengatakan, mereka mengajak pemuda lain patungan untuk beli alat pelindung diri (APD) bagi para tenaga medis. "Kami bersifat kolektif, siapa pun yang datang bisa bergabung. Kami saat ini masih proses penggalangan dana, patungan untuk membeli APD bagi para pejuang medis yang sedang bertarung," ujar Rekki.
Rekki mengatakan APD jadi perhatiannya saat ini. Sebab, ia dan teman-temannya melihat masih banyak tenaga medis yang kesulitan memperoleh APD, khususnya di tingkat puskesmas.
"Kami prihatin kepada para tenaga medis khususnya di Puskesmas. Setiap hari, mereka memeriksa ratusan orang yang tergolong ODP. Tapi mereka kesulitan memperoleh APD. Bahkan, informasi yang kami dapat, masih ada yang menggunakan jas hujan," tuturnya.
Dia menyoroti Pemkab Garut yang mengklaim telah membeli APD sebanyak 750 unit. Namun, Rekki mempertanyakan transparansi penggunaan APD tersebut. "Inti dari aksi yang akan kami lakukan ini, ingin memastikan bahwa tenaga medis benar-benar terjamin keamanan dan kenyamanannya dalam bertugas. Kita tahu sendiri mereka adalah garda terdepan," ucap Rekki.
Aksi patungan yang dilakukan Rekki dan teman-temannya ini berlangsung hingga pekan depan. Targetnya, mereka berharap bisa membeli ratusan APD untuk tenaga medis. Siapa pun bisa ikut berdonasi dalam kegiatan ini.