Hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, akses masuk menuju Cianjur malah longgar. Bahkan kendaraan dari plat luar Cianjur dengan mudah masuk ke Kota Tauco tersebut.
Dari pantauan detikcom, aktivitas pemeriksaan kendaraan hanya berlangsung dari pagi hingga sekitar pukul 16.00 WIB. Setelahnya petugas gabungan dari sejumlah OPD, polisi, dan TNI membubarkan diri, sehingga posko gabungan kosong tanpa petugas.
Selain itu, aktivitas penghentian kendaraan dari luar kota hingga diarahkannya kendaraan kembali ke daerahnya agar tidak masuk Cianjur tidak lagi nampak. Padahal sehari sebelumnya, kendaraan luar kota diimbau putar arah.
Longgarnya pemeriksaan dan penyekatan di pintu masuk dari puncak membuat kendaraan dari luar zona merah untuk wabah COVID-19, terutama Jakarta yang sudah menerapkan PSBB dengan mudah masuk Cianjur.
Tidak hanya akses puncak, pintu masuk dari Bandung ke Cianjur juga hanya sampai pukul 16.00 WIB. Kendaraan yang diperiksa pun hanya sebatas mendapat imbauan.
"Saya sudah koordinasi dengan unsur Forkopimda agar diperketat lagi, terlebih setelah Jakarta menerapkan PSBB. Kemungkinan warga dari Jakarta atau zona merah lainnya pergi ke Cianjur yang masih zona hijau," ucap Plt Bupati Cianjur Herman Suherman saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (10/4/2020).
Herman juga menegaskan, untuk besok penjagaan akan dilakukan 24 jam. Kendaraan berplat luar kota pun akan dikembalikan atau tidak boleh masuk Cianjur.
"Sudah disepakati, kendaraan berplat luar kota tidak boleh masuk Cianjur. Untuk kejadian hari ini dimana petugas sudah tidak ada di posko gabungan saat sore hari, sudah jadi bahan evakuasi. Makanya keluar kesepakatan tersebut, mulai besok dijaga sampai malam," kata dia.
Selain mencegah warga dari zona merah masuk Cianjur, pengetatan akses masuk juga dilakukan untuk menekan angka pemudik.
Sebab, hingga hari ini tercatat ada 17 ribu pemudik dari sejumlah daerah yang menjadi zona merah masuk ke Cianjur. Angka tersebut bertambah 4 ribu orang dibandingkan data beberapa hari lalu.
"Hanya dalam beberapa hari angkanya naik ribuan orang. Sebelumnya hanya 13 ribu orang, sekarang sudah jadi 17 ribu orang pemudik di Cianjur," ungkapnya.
Herman mengaku tidak ingin lagi kecolongan warga dari zona merah atau pemudik dengan mudah masuk Cianjur.
"Makanya diperintahkan untuk diperketat, pokoknya warga dan kendaraan luar kota jangan masuk. Kalaupun ada warga Cianjur datang harus diperiksa secara ketat dan menjalani isolasi mandiri. Kami ingin Cianjur tetap aman dan menjadi zona hijau dari Virus Corona," pungkasnya.