.webp)
Kabupaten Pangandaran sampai, Jumat (10/4/2020) masih termasuk zona hijau pandemi COVID-19. Di wilayah ini belum tercatat adanya pasien positif Corona.
Namun demikian anjuran pemerintah pencegahan COVID-19 tetap dilaksanakan oleh banyak masyarakat Pangandaran. Diam di rumah, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan penggunaan masker dilakukan oleh masyarakat.
Tapi dibalik itu, ada keresahan yang dialami oleh ribuan masyarakat yang selama ini mengandalkan kehidupan ekonominya dari aktifitas pariwisata.
Pariwisata di Pangandaran lumpuh. Lebih dari 1.200 pekerja hotel dirumahkan, ribuan pedagang tak bisa mengais rejeki, tour guide, sewa perahu semuanya berhenti beroperasi. Pemerintah Kabupaten Pangandaran telah menutup objek wisata.
"Tak menyangka dampak virus Corona sehebat ini. Astaghfirullah, tobat Gusti," kata Nur, satu-satunya pedagang di pasar wisata Nanjung Asri pantai barat Pangandaran yang masih membuka warungnya, Jumat (10/4/2020).
Dia masih bertahan membuka warung karena tak ada pilihan lain untuk mencari rejeki. Padahal ratusan kios lainnya tutup dan suasana sepi. "Dari pada bengong di rumah tambah stres, lebih baik buka warung. Tak apa walau tak ada yang belanja, kemarin saya hanya dapat uang Rp 40 ribu," katanya.
Lain lagi dengan Asep, pedagang pakaian khas pantai. Dia terlihat mengemasi barang dagangannya. "Mau dibawa pulang. Sudah tak sanggup bertahan. Apalagi menjelang Ramadan. Lebih baik tiarap dulu," katanya.
Kawasan wisata Pangandaran yang biasanya ramai apalagi di akhir pekan, kita sepi. Pusat kuliner seafood di pantai timur sepi, pasar wisata sepi, pantai barat sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepi karena Corona, Pantai Palawan Diserbu Ubur-ubur Pink:
(mso/mso)
