Salah seorang warga Kabupaten Indramayu, Jabar, dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Pasien tersebut sempat mengalami demam, batuk, dan sesak napas. Pasien juga telah menjalani rapid test namun dinyatakan negatif.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Indramayu Deden Bonni Koswara mengatakan pasien positif COVID-19 itu tercatat sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi RSUD Indramayu.
"Dari hasil swab yang didapatkan pada Rabu (8/4) ini dari Labkesda Provinsi, pasien dinyatakan terkonfirmasi positif," kata Deden dalam keterangan yang diterima detikcom, Rabu (8/4/2020).
Lebih lanjut, Deden menerangkan sebelum dirawat di RSUD Indramayu, pasien sempat memeriksakan kesehatannya dan dirawat di RSUD Pantura MA Sentot Patrol pada 27 Maret 2020 lalu. Hingga akhirnya, pasien dirujuk dan menjalani perawatan intensif di RSUD Indramayu. Pasien sempat mengikuti rapid test, namun hasilnya negatif.
"Kemudian pada tanggal 3 hingga 7 April mengalami keluhan umum sedang, batuk, demam, dan pusing. Dan dicek rapid, hasilnya negatif," kata Deden.
"Pasien ini seorang laki-laki, usia 23. Punya riwayat perjalanan dari Batam," tambah Deden.
Deden juga mengaku telah memeriksa salah seorang yang sempat mengantar pasien ke rumah sakit. "Dia datang dengan lima orang. Satu orang sudah kita rapid test, hasilnya negatif. Empat lainnya direncanakan besok," kata Deden yang juga menjabat sebagai Kepala Dinkes Indramayu.
Selain memeriksa lima orang yang mengantar pasien. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Indramayu juga bakal memantau terhadap keluarganya yang dalam kondisi orang tanpa gejala (OTG). Deden mengaku masih berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan.
"Tenaga kesehatan yang di RSUD Pantura MA Sentot Patrol dan Indramayu juga akan melakukan rapid test," kata Deden.
Deden juga menjelaskan saat ini total ODP mencapai 368 orang, 111 di antaranya merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) dan 257 orang warga lokal. Kemudian, untuk PDP mencapai 26 pasien, tiga di antaranya PMI.
"Sedangkan kematian sudah delapan pasien dengan rincian 5 orang laki-laki, dan 3 orang perempuan," ujar Deden.