Berbagai cara dilakukan untuk menangani COVID-19. Salah satu aksi inspiratif datang dari warga Ciamis. Rudiat (33), warga Ciwahangan, Desa/Kecamatan Baregbeg, ini rela melelang perabotan rumah tangganya untuk membantu warga yang terdampak akibat wabah Corona.
Rudiat saat ditemui di rumahnya menuturkan pandemi Corona ini tak hanya merenggut ribuan nyawa manusia, tapi juga telah memorakporandakan perekonomian dunia.
Hal ini berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Sebab, mereka harus berada di rumah guna memutus mata rantai penyebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kondisi ini, Rudiat terketuk membantu warga yang kesulitan ekonominya. Ia melelang seluruh perabotan rumah tangganya untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19.
"Awalnya saya bingung harus berbuat apa untuk memaksimalkan ikhtiar demi menolong warga yang kesulitan. Selama ini hanya mampu menyumbangkan beras kepada para tetangga selama Corona ini," ujar Rudiat, Rabu (8/4/2020).
Rudiat berinisiatif melelang perabotan rumah tangganya yang tak terpakai. Juga banyak barang bekas kafe yang sempat ia buka tapi kini sudah tutup.
"Semoga dengan cara ini ada dermawan yang bersedia menolong sesama, dengan cara menukarkan barang ini, sehingga mendapatkan dua keuntungan sekaligus, karena bersedekah, juga dapat perabotan rumah tangga," kata Rudiat.
Beberapa jenis perabot yang dilelang Rudiat di antaranya berupa kulkas, freezer, meja makan, sofa, cooker hood, cash register, dan lainnya. Kurang-lebih ada 20 item.
"Barangnya pernah dipakai, tapi insyaallah masih bagus dan belum pernah diservis. Ini bukan dijual, melainkan ditukar dengan berbagai kebutuhan penanggulangan wabah Corona," jelas Rudiat.
Perabot rumah tangga tersebut bisa ditukar dengan beras, masker, hand sanitizer, dan APD. Kemudian, barang hasil lelang ini akan disumbangkan kepada warga yang membutuhkan.
"Terutama para buruh kasar dan lansia yang kini tak dapat lagi bekerja, sehingga tidak memiliki penghasilan serta para tenaga medis yang berada di garis terdepan berjuang melawan Corona dengan bertaruh nyawa, karena minimnya APD," tutur Rudiat.
Rudiat mengaku aksi yang dilakukannya tak seberapa. Namun ia ingin membantu meringankan beban warga lainnya yang kesulitan dan membutuhkan.
"Prinsip hidup saya tak harus menunggu jadi orang kaya dulu untuk bersedekah. Selama bisa, berikanlah yang terbaik, meski semampunya," pungkasnya.
(mud/mud)