Ini Cara Puskesmas di Pangandaran Ajak Warga Tangkal Corona

Ini Cara Puskesmas di Pangandaran Ajak Warga Tangkal Corona

Faizal Amiruddin - detikNews
Selasa, 07 Apr 2020 09:26 WIB
Pangandaran
Foto: Warga Pangandaran siapkan tempat cuci tangan di depan rumah demi cegah Corona (Istimewa).
Pangandaran -

Berusaha menggugah kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap penyebaran virus Corona, Puskesmas Padaherang Kabupaten Pangandaran menggagas program Kawasan Waspada Corona (KWC) di desa-desa.

"Jika masyarakat sudah paham akan virus Corona ini maka kesadaran untuk menghindari akan muncul. Masyarakat akan proaktif untuk sama-sama memeranginya. Nah peran aktif masyarakat inilah yang sangat membantu kami pihak Puskesmas," kata Kepala Puskesmas Padaherang Suryati, Selasa (7/4/2020).

Sejauh ini baru ada 4 desa yang merespon program KWC ini, dari 9 desa yang menjadi wilayah layanan Puskesmas Padaherang.

"Kami hanya mengedukasi dan mendampingi masyarakat bagaimana caranya menerapkan pola hidup sehat. Momentum pandemi Corona ini membuat ajakan kami lebih direspons, ya mudah-mudahan kesadaran ini berlanjut selamanya," kata Suryati.

Langkah nyata dari program KWC ini dilakukan dengan memasang fasilitas cuci tangan di depan rumah penduduk.

"Setiap rumah harus ada tempat cuci tangan. Tak usah bagus-bagus, yang penting ada air bersih, sabun dan lap atau tisu," kata Suryati.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peran Penting Puskesmas dalam Memantau Penyebaran Virus Corona:

ADVERTISEMENT


Dengan demikian, siapapun yang hendak masuk rumah wajib cuci tangan. Pihak Puskesmas, bidan desa dan kader pun dilibatkan untuk melatih masyarakat bagaimana caranya cuci tangan yang efektif membersihkan kuman atau virus.

"Di Pangandaran tempo dulu, di depan setiap rumah ada gentong air untuk cuci tangan atau wudhu. Kebiasaan itu sudah hilang, nah sekarang kita bangkitkan lagi," kata Suryati.

Selain itu gerakan berjemur pun digalakan setiap jam 10 pagi selama 15 menit. Warga diimbau keluar rumah untuk berjemur dengan tetap menjaga jarak atau physical distancing. "Ya kalau protokol jaga jarak fisik, menghindari kerumunan itu sudah pasti," kata Suryati.

Yang tak kalah penting dari program ini, kata Suryati, yakni adanya kesadaran kolektif untuk sama-sama menuruti anjuran Pemerintah. Secara swadaya masyarakat membentuk sistem proteksi sendiri tanpa harus melakukan lockdown.

"Mereka sendiri yang menghubungi anak atau kerabatnya yang di kota agar jangan mudik. Kalau pun ada yang mudik, dia langsung isolasi mandiri selama 14 hari, karena masyarakat di lingkungan kompak menyuruh dan mengawasi," ujar Suryati.

Halaman 2 dari 2
(mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads